Makalah HUBUNGAN ANTARA AKHLAK TERPUJI DENGAN KESEHATAN DAN TERAPI PENYAKIT



HUBUNGAN ANTARA AKHLAK TERPUJI DENGAN KESEHATAN DAN TERAPI PENYAKIT

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................    i
DAFTAR ISI............................................................................................................   ii
BAB I PENDAHULUAN
-  LATAR BELAKANG...................................................................................   1
-  RUMUSAN MASALAH ..............................................................................   2
BAB II PEMBAHASAN
A.        Pengertian Moral dan Akhlak Terpuji (etika).........................................   3
B.        Macam Macam Akhlak Terpuji................................................................   5
C.        Memperbaiki Diri Sebelum Memperbaiki Sistem................................... 14
D.        Akhlakul Karimah dalam Kehidupan Modern....................................... 19
E.         Kesehatan Dan Terapi Penyakit............................................................... 23
F.         Makna Amanah Dalam Konteks Akhlak................................................  24                      
BAB III PENUTUP
- KESIMPULAN...........................................................................................   28
- SARAN........................................................................................................   28


























KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah sama-sama kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan sehat badan dan pikiran, sehingga penulis telah dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah akhlak Terpuji Dengan Kesehatan Dan Terapi Penyakit
Sholawat dan salam kita sanjungkan kepangkuan Nabi Muhammad  SAW, yang telah membawa kita dari alam kegelapan ke alam terang-benderang seperti yang kita rasakan saat ini, dan kepada seluruh sahabat dan keluarga beliau sekalian.
Makalah ini berisi tentang pentingnya penerapan Akhlak yang baik. Dengan bahasa yang singkat, padat, dan mudah dimengerti didasarkan pada dalil-dalil yang relevan. Makalah ini kami lengkapi dengan pendahuluan sebagai pembuka yang menjelaskan latar belakang dan tujuan pembuatan makalah.Penjelasan yang berisi tentang akhlak Terpuji Dan Akhlak Tercela Dalam Hubungandengan Kehidupan Berbangsa. Penutup yang berisi tentang kesimpulan yang menjelaskan secara singkat isi dari makalah kami. Makalah ini juga kami lengkapi dengan daftar pustaka yang menjelaskan sumber dan referensi bahan dalam penyusunan.
Terima kasih kepada dosen pengasuh dan teman-teman sekelompok yang telah membantu penyelesaian makalah ini hingga selesai. Dalam menyusun makalah ini, kami sekelompok masih banyak terdapat kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Sidoarjo, 15 Oktober 2017

                                                                                                  Penulis



















BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberhasilan Rasulullah Saw dalam menyebarkan agama Islam benar-benar mengagumkan. Hanya dalam waktu kurang dari 25 tahun beliau berhasil mengubah masyarakat jahiliah yang sangat dekaden menjadi masyarakat yang berperadaban tinggi dan sangat disegani bangsa-bangsa di sekitarnya. Dengan Akhlak yang sempurna Beliau berhasil menegakkan suatu negara yang oleh sosiolog modern seperti Robert M. Bella diakui sebagai negara yang boleh disebut sebagai negara modern.
Konstitusinya yang dikenal dengan Piagam Madinah (Al-Shahifah Al-Madinah) dipandang oleh Cak Nur (Dr. Nurcholish Madjid) mirip dengan Undang-Undang Dasar 1945 yang mengatur suatu masyarakat majemuk. Kemudian, tidak lebih dari 200 tahun bangsa Arab telah menjadi satu-satunya super power di dunia saat itu, tidak saja dalam bidang politik, tetapi juga dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Hingga abad 18, karya-karya kaum Muslim zaman Abbasiah dipelajari dan dijadikan referensi di berbagai perguruan tinggi Eropa. Oleh karena itu, para sejarawan dan ahli-ahli dalam berbagai disiplin ilmu, baik dari kalangan Islam sendiri maupun dari luar Islam, terus-menerus mempelajari sejarah hidup Rasulullah saw. Mereka yakin, di dalam dakwah Rasulullah saw., terdapat kunci-kunci sukses yang dapat diteladani dan direaktualisasikan di zaman modern. Terutama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.






















B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini secara garis besar rumusan masalahnya adalah :
1.      Apa itu akhlak?
2.      Pengertian Kesehatan tubuh.
3.      Apakah Hubungan atau Korelasi antara Akhlak Terpuji dengan Kesehatan?
5.      Bagaimana





































BAB II
PEMBAHASAN

A.        Pengertian Akhlak
Secara etimologi akhlak berasal dari bahasa Arab اخلق-يخلق-اخلاقاو jamaknya خُلُقٌ yang berarti perangai (al-sajiyah), adat kebiasaan (al-‘adat), budi pekerti, tingkah laku atau tabiat (ath-thobiah), perbedaan yang baik (al-muru’ah), dan agama (ad-din).
Akhlak adalah suatu istilah agama yang dipakai untuk menilai perbuatan manusia apakah itu baik atau buruk. Sedangkan ilmu akhlak adalah suatu ilmu pengetahuan agama Islam yang berguna untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada manusia bagaimana cara berbuat kebaikan dan menghindarkan keburukan. Dalam hal ini dapat dikemukakan contohnya : Perbuatan baik termasuk akhlak karena membicarakan nilai atau criteria suatu perbuatan. Perbuatan itu sesuai dengan petunjuk ilmu akhlak karena membicarakan ilmu yang telah dipelajari oleh manusia untuk melakukan suatu perbuatan.
Adapun ayat yang menjelaskan tentang akhlak yaitu terdapat dalam Q.S Al-Ahzab/33:21 :


Artinya :
“ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itusuri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
Sedangkan pengertian akhlak secara terminology dapat dilihat dari beberapa pendapat para ahli :
   1.      Ibnu Maskawaih, menyebutkan bahwa akhlak yaitu keadaan jiwa yang mendorong atau mengajak melakukan suatu perbuatan tanpa melalui proses berpikir dan pertimbangan terlebih dahulu.
   2.      Prof. Dr. Ahmad Amin, mengemukakan bahwa akhlak yaitu  suatu ilmu yang menjelaskan baik dan buruk, menerangkan yang harus dilakukan, menyatakan tujuan yang harus dituju, dan menunjukkan apa yang harus diperbuat.
Di dalam buku Akhlak dalm Berbagai Dimensi, akhlak yaitu sifat-sifat yang berurat berakar dalam diri manusia, serta berdasarkan dorongan dan pertimbangan sifat tersebut dapat dikatakan bahwa perbuatan tersebut baik atau buruk dalam pandangan manusia.
Dari definisi berbagai pendapat di atas, dapat kita simpulkan bahwa Akhlak adalah keadan jiwa yang mendorong melakukan suatu perbuatan secara spontan tanpa pertimbangan dan proses berfikir terlebih dahulu dan tanpa ada unsur paksaan.
Dorongan jiwa yang melahirkan perbuatan manusia pada dasarnya bersumber dari kekuatan batin yang dimiliki oleh setiap manusia, yaitu :
     1.      Tabiat (pembawaan), yaitu suatu dorongan jiwa yang tidak dipengaruhi oleh lingkungan manusia, tetapi disebabkan oleh naluri (gharizah) dan faktor warisan sifat-sifat dari orang tuanya atau nenek moyangnya.
     2.      Akal Pikiran, yaitu dorongan jiwa yang dipengaruhi olehlingkungan manusia setelah melihat sesuatu, mendengarkannya, nerasakan, serta merabanya. Alat kejiwaan ini hanya dapat menilai sesuatu yang lahir (yang nyata).
     3.      Hati Nurani, yaitu dorongan jiwa yang hanya berpengaruh oleh alat kejiwaan yang dapat menilai hal-hal yang sifatnya abstrak (yang batin) karena dorongan ini mendapatkan keterangan (ilham) dari Allah SWT.
Begitu besar keutamaan ajaran beliau tentang sunnah akhlaq yang baik ini. Berikut kumpulan hadits rasulullah saw tentang akhlaq mulia :
    "Paling dekat dengan aku kedudukannya pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap keluarganya". (HR. Ar-Ridha)
Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah Rabb semesta alam, tiada sekutu bagiNya, dan demikian lah aku diperintahkan dan aku bagian dari orang Islam. Ya Allah berilah aku amalan yang terbaik dan akhlak yang paling mulia. Tiada yang bisa memberi yang terbaik selain Engkau, dan lindungilah aku dari amalan dan akhlak yang buruk, tidak ada yang bisa melindungiku dari hal yang buruk selain Engkau.” (sunan an-Nasa’i : Shahih)
"Sesungguhnya seorang Mukmin-karena kebaikan akhlaknya-menyamai derajat orang yang biasa melakukan shaum dan menunaikan shalat malam." (HR Abu Dawud)

“ Dari Abu Ad-Darda' radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَا مِنْ شَيْءٍ يُوضَعُ فِي المِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الخُلُقِ، وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ» [سنن الترمذي: صحيح]
Tidak ada sesuatu yang diletakkan pada timbangan hari kiamat yang lebih berat daripada akhlak yang mulia, dan sesungguhnya orang yang berakhlak mulia bisa mencapai derajat orang yang berpuasa dan shalat. [Sunan Tirmidzi: Sahih]”
“Rasulullah SAW bersabda,"Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekat kedudukannya dengan majelisku pada Hari Kiamat nanti adalah orang yang paling baik akhlaknya. Sebaliknya, orang yang aku benci dan paling jauh dari diriku adalah orang yang terlalu banyak bicara (yang tidak bermanfaat, pen.) dan sombong." HR at-Tirmidzi.
“An-Nawwaas bin Sim'aan Al-Anshary radiyallahu 'anhu berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam tentang kebaikan dan keburukan, dan Rasulullah menjawab:
«الْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ، وَالْإِثْمُ مَا حَاكَ فِي صَدْرِكَ، وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ» [صحيح مسلم]
Kebaikan adalah akhlak yang baik, dan keburukan adalah sesuatu yang mengganjal di dadamu (hatimu), dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya.” [Sahih Muslim]
Beberapa hadist di atas menjelaskan betapa pentingnya akhlak mulia itu, terutama untuk umat Islam saat ini. Akhlak mulia merupakan cermin seorang muslim, mencerminkan kesucian hati dan fikirannya, sedangkan akhlak buruk mencerminkan seseorang yang telah gelap hatinya sehingga ia tidak bisa menentukan mana yang baik dan buruk baginya karena keburukan itu telah mendarah daging dalam dirinya.
Beberapa ciri-ciri khusus dari akhlak yaitu :
     1.      Akhlak mempunyai suatu sifat yang tertanam kuat di dalam jiwa atau lubuk hati seseorang yang menjadi kepribadiannya dan itu akan membuat berbeda dengan orang lain.
2.      Akhlak mengandung perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus dan dalam keadaan bagaimanapun juga. Dengan kata lain akhlak merupakan adat kebiasaan yang selalu dilakukan oleh seseorang.
3.      Akhlak mengandung perbuatan yang dilakukan karena kesadaran sendiri, bukan karena dipaksa atau mendapatkan tekanan dan intimidasi dari orang lain.
4.      Akhlak merupakan manifestasidari perbuatan yang tulus ikhlas dan tidak dibuat-buat.

B.     Pengertian Kesehatan Tubuh
Kesehatan adalah sebagai : ”astate of complete physical, mental and social well being and not merelythe absence of disease or infirmity”. (WHO, 1948), adalah keadaansejahtera fisik, mental, social tanpa ada keluhan sama sekali (cacatatau sakit). Dalam UU RI Nomor 23 tahun 1992 kesehatan juga dinyatakanmengandung dimensi mental dan social : “Kesehatan adalah keadaansejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap oranghidup produktif secara social dan ekonomi”.
Pengertian lain, kesehatan adalah keadaan seimbang yang dinamis,dipengaruhi faktor genetik, lingkungan dan pola hidup sehari-hariseperti makan, minum, seks, kerja, istirahat, hingga pengelolaankehidupan emosional. Status kesehatan tersebut menjadi rusak bilakeadaan keseimbangan terganggu, tetapi kebanyakan kerusakan padaperiode-periode awal bukanlah kerusakan yang serius jika orang maumenyadarinya.
Manfaat Kesehatan dan manfaat olahraga terhadap kesehatan tubuh itu sendiri  juga sudahdijelaskan dalam UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan ( olah ragakesehatan bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan), antaralain:
1.      Peningkatan
Meskipun orang itu bebas penyakit belum tentu orang itu sehat, dengan mengukur beban latihan yang di berikan pada seseorang, maka kebugaran dapat di klasifikasi menjadi sangat kurang. Latihan fisik yang teratur dan terukur di sertai gizi yang cukup akan meningkatkan kebugaranseseorang. Kebugaran ini ditandai olah daya tahan jantung, otot,kelenturan tubuh, komposisi tubuh, kecepatan gerak, kelincahan, denyutnadi. Latihan selalu di monitor agar tidak melebihi denyut yang diperbolehkan antara72-87%  dari denyut yang maksimal.

2.      Pencegahan
Olahraga dapat mencegah dampak negatif dari hopokenisia (kurang gerak),memperlambat proses penuaan, memperlancar proses kelahiran pada wanitakehamilan.
3.      Pengobatan
Membantu proses penyembuhan pada penyakit jantung, kencing manis,rematik, asma, kropos tulang, dll. Peredaran darah orang yangberolahraga lebih lancar, sehingga racun yang menumpuk di tubuh cepat dikeluarkan.
4.      Pemulihan
Penyandang cacat, kerusakan otak, tuna rungu, epilepsi dan lain-lainmembutuhkan olahraga yang sesuai dengan keadaan yang di penderita.Apabila penyandang cacat ini tidak melakukan olahraga maka cacatnya akanbertambah karena terjadi kekurangan gerak, otak menjadi lemah sehinggamudah timbul penyakit-penyakit, jantung, ginjal, saluran darah dll.Selain itu olahraga bagi penyandang cacat juga sangat di perlukan untukmenghilangkan anggapan masyarakat bahwa mereka tidak mampu berbuat apa-apa.

C.     Hubungan atau Korelasi antara Akhlak Terpuji dengan Kesehatan
Tak bisa dipungkiri bahwa sejak jaman dulu kesehatan adalah suatu hal yang paling utama dan paling dicari oleh manusia. Karena dengan tubuh yang sehat maka aktivitas sehari-hari akan terasa nyaman. Hidup juga akan terasa lebih tenang. Lain halnya bila tubuh kita terserang penyakit maka aktivitas sehari-hari akan terganggu dan luapan emosional akan lebih mudah muncul sehingga kita akan lebih mudah marah, mudah jengkel dan membuat hidup semakin tidak nyaman.
Menurut penelitian terkini dari negara-negara maju ditemukan bahwa penyakit-penyakit fisik yang ada sekarang ini 53% penyebabnya adalah berasal dari faktor psikis atau kejiwaan yang berawal dari pola berpikir dan bertindak kita sehari-hari. Bisa berawal dari tekanan atau banyaknya pekerjaan dikantor, problematika rumah tangga, lingkungan dan lain sebagainya yang akhirnya tanpa disadari akan memacu kerja otak dan emosional seseorang secara berlebihan dan akhirnya muncul berbagai penyakit yang menderanya. Kemudian diikuti oleh faktor-faktor lain yaitu 18% dari faktor keturunan, 19% faktor lingkungan, 10% pelayanan kesehatan.
Menurut Islam semua musibah atau bencana yang mendera manusia adalah disebabkan oleh perbuatan manusia itu sendiri, baik itu berupa penyakit, kecelakaan, kehilangan, bencana alam, bahkan hingga kematian. Hal ini sudah sesuai dengan firman Allah QS. An-Nissa, 4:79 yang berbunyi:

Artinya :
“Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.”
Jelaslah sekarang bagi kita bahwa menurut Islam bukan hanya 56% tapi hampir 100% penyakit itu awalnya dari perbuatan kita sendiri.
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai hubungan suami dengan isteri dan anak, isteri dengan suami dan anak, anak dengan orangtua. Dimana sering terjadi kesalahpahaman yang menyebabkan emosi masing-masing pihak muncul kepermukaan.
Misal suami pulang terlambat kerumah karena sedang banyak perkerjaan, isteri bukannya bertanya dengan baik kenapa suaminya pulang terlambat malah berpikir dan menuduh suaminya macam-macam.
Demikian juga bila suami merasa kurang dilayani dengan baik oleh isteri bukannya memberitahu dan membimbing dengan baik malah langsung marah-marah dan berkata kasar.
Anak juga demikian bila mempunyai keinginan minta dibelikan sesuatu akan memaksa tanpa melihat kondisi orang tua sehingga orangtua akan kelabakan mencarikan dana untuk menuruti keinginan anak.
Itu hanya masalah rumah tangga saja, belum lagi nanti masalah dilingkungan tempat tinggal kita, lingkungan pekerjaan, dimana akan banyak masalah yang menyebabkan emosi kita mudah terpancing dan muncul kepermukaan. Dan hal itu sudah jamak kita dengar dan akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang dipandang wajar, padahal mengumbar emosi sebenarnya adalah suatu hal yang dilarang oleh Allah Ta’ala. Tapi tanpa kita sadari hal yang dilarang oleh Allah Ta’ala itulah yang sering menghiasi keseharian kita.
Disatu sisi kita berusaha agar rajin sholat, rajin mengaji, menjalankan puasa wajib maupun sunnah, berqurban, berzakat atau mungkin berhaji dengan hanya berharap pahala dari Sang Khaliq tapi tanpa kita sadari pula disisi lain dengan kita mengumbar hawa nafsu (baca: emosi) hanya akan menyebabkan kita akan semakin jauh dari jalan Allah Ta’ala.
Sebenarnya itulah yang menyebabkan Allah SWT memberikan peringatan kepada kita (misal penyakit) agar kita mau kembali ke jalan yang benar, jalan yang dirahmati dan diridhoi Alah SWT. Dan ini sesuai dengan firman Allah QS. Yunus, 10:57 yang berbunyi:
Artinya :
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”.
Beriman disini maksudnya agar kita mau mengimani ayat-ayat Allah SWT yaitu Al-Qur’an. Mengimani berarti percaya, percaya berarti mau mengerti dan memahami lalu melaksanakan apa-apa yang tertulis di Al-Qur’an, sehingga dengan demikian insyaallah Allah SWT akan berkenan melimpahkan rahmatNya, memberi kesembuhan atas penyakit yang diderita dan menjauhkan kita dari segala marabahaya, Aamiin.
Selama ini jika kita sakit banyak hal yang kita usahakan agar bisa sembuh seperti pergi ke dokter, minum obat, minum jamu, pijat, pergi ke tabib atau bahkan kerokan. Itu semua adalah hal yang wajar, itu adalah bentuk ikhtiar kita dalam rangka mencari kesembuhan. Bahkan pengobatan yang telah lama ada di dunia seperti meminum madu pun adalah termasuk ikhtiar dan madu adalah merupakan salah satu obat yang memang disebut Allah Ta’ala bisa menyembuhkan penyakit seperti yang tersebut dalam QS. An-Nahl, 16:69 yang berbunyi:
Artinya :
Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan”.
Semua yang kita lakukan seperti yang tersebut diatas adalah bentuk ikhtiar kita dalam mencari kesembuhan tapi ada satu bentuk ikhtar yang sering kita lupakan. Kita sering lupa berikhtiar untuk segera kembali pada jalanNya, bersegera memohon ampunan atas dosa-dosa kita dan memohon agar diberi kesembuhan.
Sebenarnya penekanan Allah SWT adalah kepada perbaikan akhlak kita sebagai umat manusia, hamba Allah yang diharapkan ketakwaannya setiap hari, setiap waktu terus bertambah dan bertambah sehingga bisa dimasukkan ke dalam golongan hamba hamba Allah yang muttaqien, Aamiin.
Akhlak disini adalah perilaku kita sehari-hari, perilaku seorang muslim yang seharusnya mencerminkan semangat rahmatan lil ‘alamin. Selalu membawa kedamaian, kebahagiaan dan ketentraman dimana saja dan buat siapa saja. Perilaku yang tidak menyimpang dan sesuai dengan ayat-ayat Allah Ta’ala.
Contoh perilaku yang menyimpang dari ajaran yang sering kita lakukan tanpa kita sadari adalah keseharian kita dalam bertindak yang mungkin mudah marah atau jengkel bila ada suatu masalah, mudah putus asa, ghibah, merasa pendapat kita yang paling benar, tidak mau mendengarkan nasehat orang lain dan lain sebagainya.
Dimana bila perilaku itu kita lakukan terus menerus dalam kehidupan kita sehari-hari, walaupun awalnya merupakan dosa kecil tapi bila kita lakukan setiap hari dan sudah bertahun-tahun lamanya maka akan menjadi dosa besar, dimana dari perilaku kita yang kurang terpuji (baca : aklak yang kurang baik) akan menjadikan Allah SWT menurunkan peringatan kepada kita berupa penyakit.
Contoh kasus penyakit dengan perilaku:
* Pusing sebelah kiri : cenderung sering suudzon
* Batuk : sering berbicara dengan nada yang tinggi dan mengebu
* Sesak nafas/Asma : sering menahan marah.
* Telinga berdenging/vertigo/tuli : tidak mau mendengar nasehat orang lain
* Kanker hati : cenderung mempunya sifat yang sangat kaku.
            Selain itu adanya perlindungan tentunya tidak dapat diperoleh sacara sempurna kecuali bagi mereka yang mengindahkan pentunjuk-petunjuk-Nya. Maka kata ‘afiat’ dapat diartikan pula sebagai berfungsinya anggota tubuh manusia sesuaidengan tujuan penciptaanya.Jika sehat di artikan sebagai keadaan baikbagi segenap anggota badan, maka agaknya dapat dikatakan bahwa mata yangsehat adalah mata yang dapat melihat maupun membaca tanpa bantuan kacamata. Tetapi, mata yang ‘afiat adalah yang dapat melihat danmembaca objek-objek yang bermanfaat serta mengalihkan pandangan dari objek-objek yang bermanfaat serta mengalihkan pandangan dari objek-objekyang terlarang karena itulah fungsi yang diharapkan dari penciptaan mata.Nikmat dari Allah sangat berlimpah tidak terkira :

Artinya :
”Maka jika kamu mau menghitung nikamat Allah, niscahaya kamu tidak akan dapat
menghitungnya” (QS An Nahl :18).
Dan diantara nikmat yang sangat berharga dan tidak ternilai itu adalah nikmat kesehatan. Berapa harga mata, indra pendengaran, ginjal, jantung atau hati? Maukah kamu menukarmata dengan kekayaan dunia beserta isinya?
Al- Qur’an menegaskan bahwa harga satu orang manusia sama dengan seluruh kehidupan umat manusia. Ini di jelaskan pada QS Al-Maidah :32. Yang berbunyi :
Artinya :
            “Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.”
Demikian besarnya nikmat kesehatan ini, sehingga dalam sebuah hadist, Nabi SAW menggandengkan dua nikmat yang sangat besar bagimanusia yaitu nikmat iman dan kesehatan :
“Sesungguhnya manusia tidak diberi yang lebih baik di dunia daripada keyakinan dan kesehatan makamohnlah keduanya kepada Allah SWT”. (HR Ahmad).
Dalam Hadist tersebut Rasullah SAW merangkaikan persyaratan mendasar untuk memperoleh kesejahteraan dunia dan kesejahteraan bagi kehidupan akhirat.Iman adalah dasar untuk dapat selamat dalam menempuh hidup ini dan“terutama untuk kehidupan setelah mati” karena hanya imanlah satu-satunya yang mengarahkan pandangan bahwa cita-cita kesuksesan hidupjangan sebatas pengalaman  teresterial duniawi tapi juga harus menembus sekat-sekat alam fisis ketika kelak kita memasuki pengalamantranscendental saat mati nanti.
Sedang kesehatan adalah basis fisikmeraih kesejahteraan hidup di dunia ini, kerena  betapapun banyak nikmatyang dimiliki menjadi tidak bermakna bila seseorang jatuh sakit. Rasullah mengatakan :
“Orang yang memasuki pagi hari dengan kesehatanyang baik, aman ditempat kediamannya dan memiliki makanan harianya, makaseolah-olah seluruh kehidupan dunia initelah di anugerahkan kepadanya”,(HR At-Turmudzi).
Para ulama Salafusshaleh menyatakan bahwa ayat yang berbunyi :
Artinya :
“Kemudian sungguh kalian akan dimintai pertanggungjawaban tentangmkenikmatan (yang kalian rasakan didunia ini),” (QS At Takatsur :8)
Seperti kata Soraya Susan Behbehani :
“Tubuh harus dirawat karena ia adalah cetakan bagi kehidupandan jiwa ada di dalamnya ; semacam kerang yang mengandung mutiara yangsedang tumbuh, tanpa kerang tidak akan ada mutiara”.
Simpul-simpul pemeliharaan kesehatan dalam Islam terletak pada kehidupan yang bersih, aktif, tenang, moderat, adil, porposional, seimbang danalami.Jangan melakukan sesuatu dengan mengabaikan kebutuhan diri. Rasulullah Saw menegur beberapa sahabatnya yang bermaksud melampui batas,bersifat eksterm dan berlebih-lebihan dalam ibadah, seperti dalam sabdanya :
 “sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimu”(HR Bukhori dan Muslim).
Ketika ada seorang shabat yang berazam akan berpuasa terus menerus, shalat tahajud sepanjang malam penuh sehingga kebutuhan jasmaninya terabaikan, Nabi malah mengatakan :
“Sesungguhnya aku mengawini wanita, memakan daging,aku tidur, bangun (shalat malam), puasa dan berbuka. Siapa yang tidakmenyukai sunnahku maka ia bukan dari umatku”
Sayyidina Ali r.a mengatakan :
“hiburlah hatimu, kerena bila ia lelah ,hati cenderung menjadi buta”.
Siapapun kita telah ditegaskan oleh Allahbahwa kita tidak dituntut melakukan sesuatu diluar batas kemampuan kodrat kita :

Artinya :
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (QS Al Baqarah : 286).
Perintah-perintah dalam ibadah selalu proposional dengan menjaga keseimbangan kebutuhan materildan spiritual.
Berikut ini adalah contoh Korelasi atau Hubungan Akhlaq dengan Kesehatan :
1.      Etika makan dan minum
   Dalam kegiatan makan dan minum ada beberapa etika yang harus dipatuhi seperti berikut ini :
a. Mencuci tangan sebelum dan setelah makan. Bahkan dinyatakan dalam hadist Nabi SAW menganjurkan untuk  berwudhu setelah dan sebelum makan. (H.R. Abu Daud dan Tirmidzi).
b. Membaca basmalah sebelum makan dan mengucapkan hamdalah sesudah makan.
c. Jangan mencela makanan yang dihidangkan. Disebutkan dalam sebuah hadist bahwa Rasulullah tidak pernah mencela makanan. Bila beliau suka maka beliau memakannya, bila tidak suka beliau meninggalkannya dengan sopan (H.R.Bukhari Muslim)
d. Tidak boleh makan sambil bersandar sebab cara seperti ini menunujukan kesombongan dan merugikan kesehatan tubuh khususnya pencernaan.
e. Makan dan minum harus sambil duduk.
f. Jangan makan dan minum terlalu kenyang (berlebihan). Nabi Muhammad SAW bersabda menyuruh kita untuk mengisi perut sepertiganya untuk makan, minum, udara. (HR. Ahmad dan tirmidzi).
2. Etika Bersin dan Menguap
a.Hendaklah orang yang bersin mengucapkan: “Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”
b.Hendaklah pendengar menjawab: “Semoga Allah menyayangimu.”
c.Orang bersin menjawab pula: “Semoga Allah menunjukanmu kejalan yang benar dan membalas kebajikanmu” (HR. Bukhari). Lakukanlah hal itu sekalipun orang yang bersin melakukan bersin sampai sebanyak tiga kali (HR. Tirmidzi).
d. Menutup mulut dengan tangan atau sapu tangan dan merendahkan suara serendah mungkin (HR. Abu Daud, Ahmad, Muslim dan Tirmidzi). Rasulullah saw. membenci orang yang bersin atau menguap dengan suara keras (HR. Ibnu Sini).
e.Bila yang bersin adalah non-Muslim, ucapkanlah: “Semoga Allah memberimu petunjuk” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).
f.Berbeda dengan bersin, menguap harus dihindari sedapat mungkin yang dilukiskan oleh Nabi saw. sebagai perbuatan setan (HR. Bukhari).
3.Pengaruh sholat malam terhadap kesehatan
  Sebuah penelitian ilmiah membuktikan, shalat tahajjud membebaskan seseorang dari berbagai penyakit. Berbahagialah Anda yang rajin shalat tahajjud. Di satu sisi pundi-pundi pahala Anda kian bertambah, di sisi lain, Anda pun bisa memetik keuntungan jasmaniah. Insya Allah, Anda bakal terhindar dari berbagai penyakit.
   Itu bukan ungkapan teoritis semata, melainkan sudah diuji dan dibuktikan melalui penelitian ilmiah. Penelitinya dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya,Mohammad Sholeh, dalam usahanya meraih gelar doktor. Sholeh melakukan penelitian terhadap para siswa SMU Lukmanul Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya yang secara rutin  menunaikan shalat tahajjud.
  Shalat tahajjud yang dilakukan di penghujung malam yang sunyi, kata Sholeh, bisa mendatangkan Ketenangan. Sementara ketenangan itu sendiri terbukti mampu meningkatkan ketahanan tubuh imunologik, mengurangi resiko terkena penyakit jantung dan meningkatkan usia harapan hidup.
  Sebaliknya, bentuk-bentuk tekanan mental seperti Stres maupun Depresi membuat seseorang rentan terhadap berbagai penyakit, infeksi dan mempercepat perkembangan sel kanker serta meningkatkan metastasis (penyebaran sel kanker). Tekanan mental itu sendiri terjadi akibat gangguan irama sirkadian (siklus bioritmik manusia) yang ditandai dengan peningkatan Hormon Kortisol. Perlu diketahui, Hormon Kortisol ini biasa dipakai sebagai tolok ukur untuk mengetahui kondisi seseorang apakah jiwanya tengah terserang stres, depresi atau tidak.
  Untungnya, kata Sholeh, Stres Bisa Dikelola. Dan pengelolaan itu bisa dilakukan dengan cara edukatif atau dengan cara Teknis Relaksasi atau Perenungan/Tafakur dan umpan balik hayati (bio feed back). "Nah, shalat tahajjud mengandung aspek meditasi dan relaksasi sehingga dapat digunakan sebagai coping mechanism atau pereda stres yang akan meningkatkan ketahanan tubuh seseorang secara natural.

4. Kolerasi puasa dengan kesehatan mental
  Dalam Islam pengembangan kesehatan mental terintegrasi dalam pengembangan pribadi pada umumnya, dalam artian kondisi kejiwaan yang sehat merupakan hasil sampingan dari kondisi yang matang secara emosional, intelektual, dan sosial, serta matang keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini tampak sejalan dengan ungkapan lama the man behind the gun, yang menunjukkan bahwa unsur penentu dari segala urusan ternyata adalah unsur manusianya juga, atau dalam tulisan ini lebih tepat diganti menjadi the man behind the system.
  Dengan demikian, jelas dalam Islam betapa pentingnya pengembangan pribadi untuk meraih kwalitas insan paripurna, yang otaknya sarat dengan ilmu-ilmu bermanfaat, bersemayam dalam kalbunya iman dan taqwa kepada Tuhan, sikap dan perilakunya meralisasikan nilai-nilai kiislaman  yang mantap dan teguh, wataknya terpuji, dan bimbingannya kepada masyarakat membuahkan keimanan, rasa kesatuan, kemandirian, semangat kerja tinggi, kedamaian dan kasih sayang. Insan demikian pastilah jiwanya sehat.  Suatu tipe manusia ideal dengan kwalitas yang mungkin sulit dicapai, tetapi dapat dihampiri melalui berbagai upaya yang dilakukan secara sadar, aktif, dan terencana.
   Ditinjau secara ilmiyah, puasa dapat memberikan kesehatan jasmani maupun ruhani. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hasil penelitian yang dilakukan para pakar. Penelitian Nicolayev, seorang guru besar yang bekerja pada lembaga psikiatri Mosow (the Moskow Psychiatric Institute), mencoba menyembuhkan gangguan kejiwaan dengan berpuasa. Dalam usahanya itu, ia menterapi pasien sakit jiwa dengan menggunakan puasa selama 30 hari. Nicolayev mengadakan penelitian eksperimen dengan membagi subjek menjadi dua kelompok sama besar, baik usia maupun berat ringannya penyakit yang diderita. Kelompok pertama diberi pengobatan dengan ramuan obat-obatan. Sedangkan kelompok kedua diperintahkan untuk berpuasa selama 30 hari. Dua kelompom tadi dipantau perkembangan  fisik dan mentalnya dengan tes-tes psikologis. Dari eksperimen tersebut diperoleh hasil yang sangat bagus, yaitu banyak pasien yang tidak bisa disembuhkan dengan terapi medik, ternyata bisa disembuhkan dengan puasa. Selain itu kemungkinan pasien tidak kambuh lagi selama 6 tahun kemudian ternyata tinggi. Lebih dari separoh pasien tetap sehat.
  Sedangkan penelitian yang dilakukan Alan Cott terhadap pasien gangguan jiwa di rumah sakit Grace Square, New York juga menemukan hasil sejalan dengan penelitian Nicolayev. Pasien sakit jiwa ternyata bisa sembuh dengan terapi puasa.
  Ditinjau dari segi penyembuhan kecemasan, dilaporkan oleh Alan Cott, bahwa penyakit seperti susah tidur, merasa rendah diri, juga dapat disembuhkan dengan puasa.Percobaan psikologi membuktikan bahwa puasa mempengaruhi tingkat kecerdasan seseorang. Hal ini dikaitkan dengan prestasi belajarnya. Ternyata orang-orang yang rajin berpuasa dalam tugas-tugas kolektif memperoleh skor jauh lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak berpuasa.
  Di samping hasil penelitian di atas, puasa juga memberi pengaruh yang besar bagi penderita gangguan kejiwaan, seperti insomnia, yaitu gangguan mental yang berhubungan dengan tidur. Penderita penyakit ini sukar tidur, namun dengan diberikan cara pengobatan dengan berpuasa, ternyata penyakitnya dapat dikurangi bahkan dapat sembuh.
  Dari segi sosial, puasa juga memberikan sumbangan yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari kendala-kendala yang timbul di dunia. Di dunia ini ada ancaman kemiskinan yang melanda dunia ketiga khususnya. Hal ini menimbulkan beban mental bagi sebagian anggota masyarakat di negara-negara yang telah menikmati kemajuan di segala bidang. Menanggapi kemiskinan di dunia ketiga, maka di Amerika muncul gerakanHunger Project. Gerakan ini lebih bersifat sosial, yaitu setiap satu minggu sekali atau satu bulan sekali mereka tidak diperbolehkan makan. Uang yang semestinya digunakan untuk makan tersebut diambil sebagai dana untuk menolong mereka yang miskin (Ancok, 1995:57).
  Apabila hal di atas dikaitkan dengan dakwah Islam, maka dengan tujuan amal ibadah, puasa yang kita lakukan mempunyai aspek sosial juga, yaitu selama satu bulan kita menyisihkan uang  yang biasa kita belanjakan pada hal-hal yang kurang bermanfaat, misalnya Rp. 2000,-/hari, maka dalam satu bulan akan terkumpul sebanyak Rp. 60.000,- untuk satu orang. Apabila seluruh umat Islam di Indonesia berpuasa, maka berapa banyak uang yang terkumpul dengan metode ini??? Dan kemudian uang tersebut digunakan untuk santunan sosial.
  Ibadah puasa yang dikerjakan bukan karena iman kepada Allah biasanya menjadikan puasa itu hanya akan menyiksa diri saja. Adapun puasa yang dikerjakan sesuai ajaran Islam, akan mendatangkan keuntungan ganda, antara lain: ketenangan jiea, menghilangkan kekusutan pikiran, menghilangkan ketergantungan jasmani dan rohani terhadap kebutuhan-kebutuhan lahiriyah saja.
  Menurut Hawari (1995:251), puasa sebagai pengendalian diri (self control). Pengendalian diri adalah salah satu ciri utama bagi jiwa yang sehat. Dan amnakala pengendalian diri seseorang terganggu, maka akan timbul berbagai reaksi patologik (kelainan) baik dalam alam pikiran, perasaan, dan perilaku yang bersangkutan. Reaksi patologik yang muncul tidak saja menimbulkan keluhan subyektif pada diri sendiri, tetapi juga dapat mengganggu lingkungan dan juga orang lain.

D.    Hubungan atau Korelasi antara Akhlak Terpuji dengan Terapi Penyakit
Penyakit itu berhubungan dengan akhlak dan perbuatan. Ustadz Dhanu telah meneliti hubungan penyakit dengan akhlak seseorang yang sakit. Pasien dapat sembuh dengan cara bertobat (tidak mengulangi perbuatan salah) dan memohon ampunan kepada allah swt. Cara pengobatan ustadz dhanu di bengkel hati, sangat efektif menyembuhkan penyakit fisik dan batin walau tanpa obat-obatan medis dan tanpa ke rumah sakit.

Al-Quran dalam surat Asy-Syura ayat 30-31 :

Artinya:
            “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).”
            “Dan kamu tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di muka bumi, dan kamu tidak memperoleh seorang pelindung dan tidak pula penolong selain Allah.”
Ayat di atas telah menjelaskan sesungguhnya segala musibah/penyakit yang dialami setiap orang sekarang adalah hasil dari perbuatannya sebelumnya dan apabila anak yang belum dewasa sakit maka itu akibat dari perbuatan orang tuanya dimasa lalu.

Maka bila mengalami sakit, cobalah merenungkan perbuatan salah dan memperbaiki akhlak yang kurang baik yang pernah dilakukan sebelumnya. Bila kita memohon ampun hanya kepada Allah SWT, maka penyakit apapun akan mudah sembuh bahkan dengan cara yang tidak pernah kita duga.
Mengatasi penyakit tidak harus dengan obat. ustadz danu meneliti hubungan penyakit dengan akhlak. Bertobat (tidak mengulangi lagi) efektif menyembuhkan penyakit fisik tanpa obat-obatan dan tanpa harus ke rumah sakit.
Hubungan penyakit akhlak dengan berbagai penyakit fisik yang dicatat dari pernyataan ustadz Danu dalam acara bengkel hati. Berikut ini bermacam-macam penyakit beserta cara mengobatinya
Alergi = Punya keinginan yang kuat di barengi dengan kejengkelan, ada amalan salah untuk keselamatan

Amandel = Suka marah

Ambien = Emosi berlebihan bila ada masalah dalam keluarga, biasanya diam dulu, kemudian marah besar

Anemia (kekurangan sel darah merah, Hb rendah) = Sering marah tersimpan (jengkel) pada pasangan atau pada orang tua hampir tiap hari

Anyangan (Kesemutan)= Apa yang diinginkan supaya tercapai.

Asam Urat = Prinsipnya tidak bisa diarahkan (kaku, tidak mau kurang lebih) = Susah dinasehati

Asma = Emosi tertekan dan tertutup



BAB tidak lancarr = Sering menyimpan masalah, tidak diomongkan = Pendiam, tidak suka bicara, menyimpan jengkel

Batukk = cerewet, apa-apa dikomentari = Banyak omong, keras dan kasar

Batuk fluu = Sering tidak peduli pada lingkungan

Bau Badann = Biasanya orang ini gampang tersinggung, kalau dinasihati langsung nyerang dan punya sifat pemalas

Bau mulutt = Biasanya mempunyai sifat yg bicaranya tidak enak atau suka bikin tersinggung (menyakiti) orang

Benjolan di dekat telinga kiri = Suka jengkel bila mendengan sesuatu yang tidak cocok di hati (cepat tersinggung)

Benjolan di leherr, Gondokk = Jarang bicara, tapi sekali bicara pedas.

Benjolan di pita suaraa = Sering mau menasehati pasangan tetapi tertahan tidak jadi ngomong, akhirnya jadi jengkel yang tersimpan

Bisul di kepalaa = Ambisi tinggi dan dikerjakan, bisul di pantat = Ambisi tinggi tetapi tidak dikerjakan, bisul di perut bawah = Kalau ada keinginan sering ngotot (ambisi tinggi)

Bronkhitis, Batuk terus = Agak pendiam dan gampang tersinggung = Kalau marah diam saja



Darah Rendahh = Banyak khawatir,pertimbangan, ragu-ragu dan tidak ada penyelesaian masalah, masalah sering didiamkan saja.

Darah tinggii (Hypertensi) = Emosi tinggi, tak mau kalah, cepat tersinggung = Suka terburu-buru dan sering jengkel = Sering jengkel dan geregetan = Suka ngomel

Dengkul , Persendian Sakit, Asam Uratt = Punya keinginan yang kuat (ngotot) = Kaku dalam pekerjaan, tak bisa berdamai = bila berdebat susah dikalahkan

Diabetess = Kalo punya keinginan, ngotot = Kalo menasehati orang, harus dituruti, bila tidak, marah dan jengkel = Kalo dinasehati orang, tidak mau menerima = Solusinya paling benar, suka ngatur.

Demam / Demam berdarahh = Pendiam dan gampang tersinggung



Flu/Filekk = Sedikit-sedikit dipikir serius = Terlalu serius (penuh emosi) dalam memandang dan memikirkan sesuatu, jangan pernah menyalahkan cuaca, semuanya rahmat Allah



Ginjal, Batu Ginjal, Gagal Ginjall = Sering jengkel pada pasangan, tidak dapat membedakan mana yang baik (benar) mana yang buruk (salah).

Gatal-Gatal / Kutu air di jari kaki kirii = Kalo melihat keluarga orang lain, suka mengkritik (kaki berhubungan dengan pekerjaan, kiri berhubungan dengan keluarga, jari berhubungan dengan kerapian), gatal berpindah-pindah = amalan salah

Glaukomaa = Menyimpan marah yang sangat kuat (jengkel sekali) pada pasangan, orang tua atau rekan kerja



Haid Terus Meneruss = Dalam berbicara dengan suami atau anak meledak-ledak, kalau ada keinginan sering dipendam kalau dikeluarkan penuh emosi dan meledak-ledak

Halusinasii = Amalan salah, punya obsesi dan sering ngelamun

Hepatitiss = Suka mencari kesalahan orang lain = Suka dendam

Herniaa = Emosi terpendam, keinginan yang salah, terlalu memaksakan = Keinginan tinggi tidak tercapai = Keinginan kuat, banyak diam

Herpess (penyakit kulit) = Kalau ada masalah di dalam keluarga mencari solusinya bercampur emosi (marah)



Jantung, Sakit Jantungg = Terlalu yakin terhadap prinsipnya, keras kepala

Jantung Koronerr = Sering jengkel dan ngomel pada pasangan atau anak

Jerawatann = Kurang bersosialisasi dengan lingkungan, jerawat tumbuh di dahi/jidat = ada sesuatu di pikiran yang tidak tersampaikan



Kaki Gajahh = Punya keinginan, tetapi tidak dikerjakan (ragu-ragu).

Kaki Kesemutan, telapak kaki kesemutann = Amalan salah

Kaki Lumpuh Mendadakk = Sering jengkel pada ayah/suami dan ngambek diam

Kaki/ Sendi Sakitt = Mau menang sendiri, suka ngotot

Kaki/ Lutut Sakit Nyerii = Jengkel akibat punya keinginan yang kuat tentang suatu kebaikan yang disampaikan pada anggota keluarga, tetapi tidak direspon atau tak kesampaian, mengatur rumah tangga agak keras/kaku, tidak mau dengar pendapat anggota keluarga lainnya.

Kanker Hatii = Suka marah bila dinasehati

Kanker Otak = Jengkel yang kuat sekali dan terus menerus pada orang tua atau pasangan

Kanker Payudaraa = Pendiam, masalah suka disimpan, jengkel yang lama = Sering marah-marah sama suami atau anak = Keinginan yang meledak-ledak = Bila punya keinginan sulit dbantah

Kanker Rahimm = Sering jengkel yang dipendam (diam) pada anak atau orang tua = Suka marah, merepet (ngomel)

Kanker Servikk = Sering ngomel sama anak atau suami

Kegugurann = Ada kejengkelan kepada Ibu atau pada suami sampai beberapa hari = Ada ketakutan yang sangat tinggi

Keloidd (penebalan kulit di bekas luka) = Keinginan tinggi, tetapi banyak ragu

Kepala Migrainn = Biasanya punya pikiran banyak dan sering su’udzon (negative thinking)

Kepala Pusingg (Vertigo) = Tidak fokus dalam diskusi, sukanya mengalihkan topik pembicaraan, jengkel dan meremehkan terhadap pendapat atau pandangan orang lain, Suka marah, Tidak mau mendengar nasehat, Bila dinasehati pikirannya kemana-mana, Amalan salah



Keputihann = Sering ngomel pada suami

Keseleoo = Ada perbuatan yang nyerempet ke hal yang tidak baik

Kesurupann = Gangguan jin, bacakan istghfar aja di telinganya

Kista / Miomm = Jengkel pada suami atau orang tua

Kolesteroll = Punya pendapat tak mau disanggah

Kulit sensitiff (bila digigit nyamuk sering menjadi borok) = Cepat tersinggung

Kurang darah merahh = Gampang marah dan gampang tersinggung

Kramm = Gangguan jin (amalan salah)



Latahh = Sebagian besar otak yang mengatur motorik dikuasai jin (diganggu jin)

Leukimiaa = Sering jengkel pada pasangan dan diam (disimpan lama)

Leverr = Suka mencari kesalahan orang lain = Suka dendam = Sering jengkel (diam), jarang senyum.

Lumpuhh = Pemalas/malas = Sering merasa putus asa,

Lutut sakitt = Ada kekakuan (selalu ngotot) dalam rumah tangga

Maag, mual, muntah, perihh = Suka ngeyel (membantah) = Sering marah dan menolak bila dinasehati pasangan = Gampang jengkel dalam keluarga = Tidak suka menerima nasehat orang lain terutama dalam keluarga

Mandull = Sering marah, jengkel dan menolak pada suami/ kurang cekatan/agresif dalam beribadah dan kurang mesra terhadap pasangan (dingin) = Banyak diam, kurang inisiatif

Mandull, sperma encerr = Suami sering mengobral janji

Mandull, sperma kurangg = Agak pendiam (tertutup), diajak bicara sering blank (ga nyambung)

Masuk anginn = Suka ngomel, sering jengkel yang dipendam, marah kecil tapi sering

Mata Gatall = cepat bereaksi (geregetan) terhadap lingkungan yang tidak cocok dengan hati. Masalah mata berhubungan dengan keinginan yang kuat, mata kanan berhubungan dengan kebaikan, mata kiri berhubungan dengan keburukan. Kalau disertai emosi (marah) akan jadi mata merah dan panas/sakit.

Mata Kaburr = Tidak suka dinasehati oleh orang tua

Mata Katarakk = Suka menolak nasehat orang, diam dan jengkel = Memandang pasangan terlalu rendah dan tidak menuruti nasehat yang baik dari pasangannya

Mata Minuss = Memandang sesuatu selalu serius

Mata Pluss = Kurang serius dalam menghadapi sesuatu masalah

Menggigil sesudah mandi, atau bila kena airr = Sering jengkel pada suami dan anak = Amalan salah

Menstruasi Banyakk = Suka membantah bila dinasehati

Miom di rahimm = Sering jengkel, mau ngomong ga jadi



Osteoporosiss = Suka ngotot bila punya keinginan, tidak peduli pendapat orang lain

Parkinsonn = Sering terburu-buru dalam melakukan sesatu pekerjaan dan dibarengi dengan jengkel = Sering diam tapi geregetan

Paru-paruu = merasa paling mampu, rasa bangga yang kuat,

Payudara sakitt = Jengkel pada suami

Pelupaa = Sering berprasangka, ada rasa takut, sering melamun, takut ngomong pada pasangan

Perut dan Pinggang Sakitt = Jengkel dalam keluarga

Perut Mual/ Mau Muntahh = Kalo dinasehati agak susah, suka membantah, menolak nasehat

Perut Nyerii = Punya amalan-amalan atau selalu mempunyai ke inginan yang kuat dan kalau tidak terpenuhi akan jengkel.

Perut Panass = Suka ngomel , bila disertai perih = suka diam dan jengkel pada suami, amalan salah atau sihir

Perut, Sering Diare, Sering Kentutt = Sering ngomel atau ngomong yang tidak bermanfaat

Pinggang Sakitt = Jengkel yang tersimpan pada anggota keluarga (anak atau pasangan)

Pikunn = Merasa yakin ilmunya paling benar (takabur)

Prostat Sakitt = Kalo punya keinginan selalu ngotot

Polipp (hidung) = bila melihat lingkungan, ada yang tidak cocok, diam tidak diomongkan lalu jengkel

Rambut Rontokk = Ada yang dipikirkan terus dan belum dapat solusinya

Rematikk (Lutut Nyeri) = sama anak-anak agak kaku (keras tapi bukan marah), anak harus selalu menurut perintahnya

Sakit gigii = Sering marah, geram

Sakit kuningg = Biasanya karena terlalu banyak ngomong sehingga cenderung menyakiti orang lain

Sakit Waktu Haidd = Sulit diatur, tidak mau diatur

Santet/ Kena Santett = Gampang marah, emosional

Sariawann = Suka ngomel, sering ngomong kasar



Serakk = Punya sifat kurang terpuji, merasa mampu

Sesak Napass = Jengkel pada pasangan bila ada masalah = Diam bila ada masalah (dipendam), cepat marah, ada amalan salah

Sinusitiss = Menahan beban pikiran = Suka memikirkan sesuatu yang tidak cocok di rumah tangga atau di lingkungan disertai kejengkelan = Jengkel (diam) pada pasangan

Strokee = Merasa mampu berdiri sendiri, pendiam, egois, emosi terlalu tinggi = Suka tersinggung lalu jengkel dan tersimpan lama = Jengkel yang kuat pada suami/istri/saudara, didiamkan (tak mau bicara/meraju/ngambek) berhari-hari

Susah tidurr (Insomniaa) = Ada kejengkelan yang dipikirkan terus menerus



Telinga Dengungg = Jengkel pada pasangan sehingga tidak mau mendengarkan nasehat pasangannya = Kalo dinasehati oleh pasangan sering diam, jengkel dan ngambek, cepat jengkel bila melihat sesuatu yang kurang baik.

Telinga Tulii = Sering membantah bila diberi masukan atau nasehat, marah bila dinasehati, diam dan jengkel bila dinasehati

Tenggorokan gatall = Suka bicara (cerewet) dan suka berkomentar bila dinasehati

Tenggorokan sakit/radangg = Sering marah dengan suara keras/kasar = Sering mau ngomong sesuatu, lalu tidak jadi, unek-unek yangtersimpan menjadi jengkel

Tumorr = Ngeyel (membantah), meremehkan orang, jengkel yang kuat (sangat jengkel)

Tumor Leherr = Marah/jengkel yang tersimpan pada pasangan

Tumor Rahimm = Sering jengkel pada ayah atau pada suami

Tumor Payudara kanann = Jengkel yang dipendam karena suatu kebaikan yang disampaikan ke suami tidak direspon dengan baik

Vertigo dan kaki lemass = Sering tidak mentaati nasehat, terutama orang tua

Semoga ini bisa menjadi bahan perenungan bagi kita semua dan menjadikan suatu semangat bagi kita semua untuk berbenah diri kearah yang lebih baik, lebih sujud kepada Allah SWT, Aamiin.




















KESIMPULAN
Kesehatan mental dalam kehidupan manusia merupakan masalah yang amat penting karena menyangkut soal kualitas dan kebahagian manusia. Tanpa kesehatan yang baik orang tidak akan mungkin mendapatkan kebahagian dan kualitas sumber daya manusia yang tinggi.
Hal itu karena yang bisa menjamin kebahagian manusia tersebut adalah kejiwaan, kesehatan dan keberagamaan yang dimiliki manusia. Tiga faktor tersebut sangat sejalan sekali dalam mencapai kebahagian hidup manusia didunia dan akhirat, karena kebahagian yang harus dicapai itu tidak hanya kebahagian didunia melainkan juga kebahagian diakhirat kelak.

Dari berbagai kasus yang ada justru banyak penderita kejiwaan yang disembuhkan dengan pendekatan agama atau kepercayaan. Hal ini membuktikan bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang ber-Tuhan dan akan kembali ke-Tuhan pada suatu saat. Sehingga ketika mereka terhimpit permasalahan batin mereka akan lari kepada agama dan menemukan jawaban dari permasalahan yang mereka hadapi.
Al-Quran berfungsi sebagai As-Syifa atau obat untuk menyembuhkan penyakit fisik maupun rohani. Dalam Al-Quran banyak sekali yang menjelaskan tentang kesehatan. Ketenangan jiwa dapat dicapai dengan zikir (mengingat) Allah. Rasa taqwa dan perbuatan baik adalah metode pencegahan dari rasa takut dan sedih.
Islam memiliki konsep tersendiri dan khas tentang kesehatan mental. Pandangan islam tentang kesehatan jiwa berdasarkan atas prinsip keagamaan dan pemikiran falsafat yang terdapat dalam ajaran-ajaran islam. Dapat ditegaskan bahwa iman dan takwa memiliki relevansi yang sangat erat sekali dengan soal kejiwaan. Iman dan takwa itulah arti psikologi dan kesehatan mental yang sesungguhnya bagi manusia  dalam Islam.
Hanya kepada Allah, maka Allah akan memberikan hati mereka rasa aman, tenang dan tentram sehingga mereka dapat beraktivitas dengan maksimal sehingga mencapai hasil yang diinginkan.
















Daftar Pustaka :

Komentar

Postingan Populer