Makalah HUBUNGAN ANTARA AKHLAK TERPUJI DENGAN KESEHATAN DAN TERAPI PENYAKIT
HUBUNGAN
ANTARA AKHLAK TERPUJI DENGAN KESEHATAN DAN TERAPI PENYAKIT
KATA
PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR
ISI............................................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN
- LATAR
BELAKANG................................................................................... 1
- RUMUSAN MASALAH
.............................................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian Moral dan Akhlak Terpuji
(etika)......................................... 3
B. Macam Macam Akhlak Terpuji................................................................ 5
C. Memperbaiki Diri Sebelum Memperbaiki
Sistem................................... 14
D. Akhlakul Karimah dalam Kehidupan
Modern....................................... 19
E. Kesehatan Dan Terapi
Penyakit............................................................... 23
F. Makna Amanah Dalam Konteks
Akhlak................................................ 24
BAB
III PENUTUP
-
KESIMPULAN........................................................................................... 28
-
SARAN........................................................................................................ 28
KATA
PENGANTAR
Syukur
Alhamdulillah sama-sama kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan sehat badan dan pikiran, sehingga penulis telah dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Makalah akhlak Terpuji Dengan Kesehatan Dan Terapi
Penyakit
Sholawat
dan salam kita sanjungkan kepangkuan Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam
kegelapan ke alam terang-benderang seperti yang kita rasakan saat ini, dan
kepada seluruh sahabat dan keluarga beliau sekalian.
Makalah
ini berisi tentang pentingnya penerapan Akhlak yang baik. Dengan bahasa yang
singkat, padat, dan mudah dimengerti didasarkan pada dalil-dalil yang relevan.
Makalah ini kami lengkapi dengan pendahuluan sebagai pembuka yang menjelaskan
latar belakang dan tujuan pembuatan makalah.Penjelasan yang berisi tentang akhlak
Terpuji Dan Akhlak Tercela Dalam Hubungandengan Kehidupan Berbangsa. Penutup
yang berisi tentang kesimpulan yang menjelaskan secara singkat isi dari makalah
kami. Makalah ini juga kami lengkapi dengan daftar pustaka yang menjelaskan
sumber dan referensi bahan dalam penyusunan.
Terima
kasih kepada dosen pengasuh dan teman-teman sekelompok yang telah membantu
penyelesaian makalah ini hingga selesai. Dalam menyusun makalah ini, kami
sekelompok masih banyak terdapat kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat saya harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Sidoarjo,
15 Oktober 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Keberhasilan Rasulullah Saw dalam
menyebarkan agama Islam benar-benar mengagumkan. Hanya dalam waktu kurang dari
25 tahun beliau berhasil mengubah masyarakat jahiliah yang sangat dekaden
menjadi masyarakat yang berperadaban tinggi dan sangat disegani bangsa-bangsa
di sekitarnya. Dengan Akhlak yang sempurna Beliau berhasil menegakkan suatu
negara yang oleh sosiolog modern seperti Robert M. Bella diakui sebagai negara
yang boleh disebut sebagai negara modern.
Konstitusinya yang dikenal dengan Piagam
Madinah (Al-Shahifah Al-Madinah) dipandang oleh Cak Nur (Dr. Nurcholish Madjid)
mirip dengan Undang-Undang Dasar 1945 yang mengatur suatu masyarakat majemuk.
Kemudian, tidak lebih dari 200 tahun bangsa Arab telah menjadi satu-satunya
super power di dunia saat itu, tidak saja dalam bidang politik, tetapi juga
dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Hingga abad 18, karya-karya kaum Muslim
zaman Abbasiah dipelajari dan dijadikan referensi di berbagai perguruan tinggi
Eropa. Oleh karena itu, para sejarawan dan ahli-ahli dalam berbagai disiplin
ilmu, baik dari kalangan Islam sendiri maupun dari luar Islam, terus-menerus
mempelajari sejarah hidup Rasulullah saw. Mereka yakin, di dalam dakwah
Rasulullah saw., terdapat kunci-kunci sukses yang dapat diteladani dan
direaktualisasikan di zaman modern. Terutama dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
B.
Rumusan Masalah
Dalam
makalah ini secara garis besar rumusan masalahnya adalah :
1. Apa itu
akhlak?
2.
Pengertian Kesehatan tubuh.
3.
Apakah Hubungan atau Korelasi antara
Akhlak Terpuji dengan Kesehatan?
5. Bagaimana
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Akhlak
Secara etimologi akhlak berasal dari
bahasa Arab اخلق-يخلق-اخلاقاو jamaknya خُلُقٌ yang berarti perangai
(al-sajiyah), adat kebiasaan (al-‘adat), budi pekerti, tingkah laku atau tabiat
(ath-thobiah), perbedaan yang baik (al-muru’ah), dan agama (ad-din).
Akhlak adalah suatu istilah agama yang
dipakai untuk menilai perbuatan manusia apakah itu baik atau buruk. Sedangkan
ilmu akhlak adalah suatu ilmu pengetahuan agama Islam yang berguna untuk
memberikan petunjuk-petunjuk kepada manusia bagaimana cara berbuat kebaikan dan
menghindarkan keburukan. Dalam hal ini dapat dikemukakan contohnya : Perbuatan
baik termasuk akhlak karena membicarakan nilai atau criteria suatu perbuatan.
Perbuatan itu sesuai dengan petunjuk ilmu akhlak karena membicarakan ilmu yang
telah dipelajari oleh manusia untuk melakukan suatu perbuatan.
Adapun ayat yang menjelaskan tentang
akhlak yaitu terdapat dalam Q.S Al-Ahzab/33:21 :
Artinya
:
“
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itusuri tauladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan dia banyak menyebut Allah.”
Sedangkan pengertian akhlak secara
terminology dapat dilihat dari beberapa pendapat para ahli :
1.
Ibnu Maskawaih, menyebutkan bahwa akhlak yaitu keadaan jiwa yang
mendorong atau mengajak melakukan suatu perbuatan tanpa melalui proses berpikir
dan pertimbangan terlebih dahulu.
2.
Prof. Dr. Ahmad Amin, mengemukakan bahwa akhlak yaitu suatu ilmu yang menjelaskan baik dan buruk,
menerangkan yang harus dilakukan, menyatakan tujuan yang harus dituju, dan
menunjukkan apa yang harus diperbuat.
Di dalam buku Akhlak dalm Berbagai
Dimensi, akhlak yaitu sifat-sifat yang berurat berakar dalam diri manusia,
serta berdasarkan dorongan dan pertimbangan sifat tersebut dapat dikatakan
bahwa perbuatan tersebut baik atau buruk dalam pandangan manusia.
Dari definisi berbagai pendapat di atas,
dapat kita simpulkan bahwa Akhlak adalah
keadan jiwa yang mendorong melakukan suatu perbuatan secara spontan tanpa
pertimbangan dan proses berfikir terlebih dahulu dan tanpa ada unsur paksaan.
Dorongan jiwa yang melahirkan perbuatan
manusia pada dasarnya bersumber dari kekuatan batin yang dimiliki oleh setiap
manusia, yaitu :
1.
Tabiat (pembawaan), yaitu suatu dorongan jiwa yang tidak dipengaruhi
oleh lingkungan manusia, tetapi disebabkan oleh naluri (gharizah) dan faktor
warisan sifat-sifat dari orang tuanya atau nenek moyangnya.
2.
Akal Pikiran, yaitu dorongan jiwa yang dipengaruhi olehlingkungan
manusia setelah melihat sesuatu, mendengarkannya, nerasakan, serta merabanya.
Alat kejiwaan ini hanya dapat menilai sesuatu yang lahir (yang nyata).
3.
Hati Nurani, yaitu dorongan jiwa yang hanya berpengaruh oleh alat
kejiwaan yang dapat menilai hal-hal yang sifatnya abstrak (yang batin) karena
dorongan ini mendapatkan keterangan (ilham) dari Allah SWT.
Begitu besar keutamaan ajaran beliau
tentang sunnah akhlaq yang baik ini. Berikut kumpulan hadits rasulullah saw
tentang akhlaq mulia :
"Paling dekat dengan aku kedudukannya pada hari kiamat adalah orang
yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap
keluarganya". (HR. Ar-Ridha)
“Sesungguhnya
sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah Rabb semesta alam,
tiada sekutu bagiNya, dan demikian lah aku diperintahkan dan aku bagian dari
orang Islam. Ya Allah berilah aku amalan yang terbaik dan akhlak yang paling
mulia. Tiada yang bisa memberi yang terbaik selain Engkau, dan lindungilah aku
dari amalan dan akhlak yang buruk, tidak ada yang bisa melindungiku dari hal
yang buruk selain Engkau.” (sunan an-Nasa’i : Shahih)
"Sesungguhnya seorang Mukmin-karena
kebaikan akhlaknya-menyamai derajat orang yang biasa melakukan shaum dan
menunaikan shalat malam." (HR Abu Dawud)
“ Dari Abu Ad-Darda' radiyallahu 'anhu;
Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَا مِنْ شَيْءٍ يُوضَعُ فِي المِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الخُلُقِ، وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ» [سنن الترمذي: صحيح]
Tidak ada sesuatu yang diletakkan pada timbangan hari kiamat yang lebih berat daripada akhlak yang mulia, dan sesungguhnya orang yang berakhlak mulia bisa mencapai derajat orang yang berpuasa dan shalat. [Sunan Tirmidzi: Sahih]”
«مَا مِنْ شَيْءٍ يُوضَعُ فِي المِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الخُلُقِ، وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ» [سنن الترمذي: صحيح]
Tidak ada sesuatu yang diletakkan pada timbangan hari kiamat yang lebih berat daripada akhlak yang mulia, dan sesungguhnya orang yang berakhlak mulia bisa mencapai derajat orang yang berpuasa dan shalat. [Sunan Tirmidzi: Sahih]”
“Rasulullah SAW bersabda,"Sesungguhnya orang yang paling aku cintai
dan paling dekat kedudukannya dengan majelisku pada Hari Kiamat nanti adalah
orang yang paling baik akhlaknya. Sebaliknya, orang yang aku benci dan paling
jauh dari diriku adalah orang yang terlalu banyak bicara (yang tidak
bermanfaat, pen.) dan sombong." HR at-Tirmidzi.
“An-Nawwaas bin Sim'aan Al-Anshary
radiyallahu 'anhu berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah sallallahu 'alaihi
wasallam tentang kebaikan dan keburukan, dan Rasulullah menjawab:
«الْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ، وَالْإِثْمُ مَا حَاكَ فِي صَدْرِكَ، وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ» [صحيح مسلم]
Kebaikan adalah akhlak yang baik, dan keburukan adalah sesuatu yang mengganjal di dadamu (hatimu), dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya.” [Sahih Muslim]
«الْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ، وَالْإِثْمُ مَا حَاكَ فِي صَدْرِكَ، وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ» [صحيح مسلم]
Kebaikan adalah akhlak yang baik, dan keburukan adalah sesuatu yang mengganjal di dadamu (hatimu), dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya.” [Sahih Muslim]
Beberapa hadist di atas menjelaskan betapa
pentingnya akhlak mulia itu, terutama untuk umat Islam saat ini. Akhlak mulia
merupakan cermin seorang muslim, mencerminkan kesucian hati dan fikirannya,
sedangkan akhlak buruk mencerminkan seseorang yang telah gelap hatinya sehingga
ia tidak bisa menentukan mana yang baik dan buruk baginya karena keburukan itu
telah mendarah daging dalam dirinya.
Beberapa ciri-ciri khusus dari akhlak
yaitu :
1.
Akhlak mempunyai suatu sifat yang tertanam kuat di dalam jiwa atau lubuk
hati seseorang yang menjadi kepribadiannya dan itu akan membuat berbeda dengan
orang lain.
2. Akhlak mengandung perbuatan yang
dilakukan secara terus-menerus dan dalam keadaan bagaimanapun juga. Dengan kata
lain akhlak merupakan adat kebiasaan yang selalu dilakukan oleh seseorang.
3. Akhlak mengandung perbuatan yang
dilakukan karena kesadaran sendiri, bukan karena dipaksa atau mendapatkan
tekanan dan intimidasi dari orang lain.
4. Akhlak merupakan manifestasidari
perbuatan yang tulus ikhlas dan tidak dibuat-buat.
B.
Pengertian Kesehatan Tubuh
Kesehatan adalah sebagai : ”astate of
complete physical, mental and social well being and not merelythe absence of
disease or infirmity”. (WHO, 1948), adalah keadaansejahtera fisik, mental,
social tanpa ada keluhan sama sekali (cacatatau sakit). Dalam UU RI Nomor 23
tahun 1992 kesehatan juga dinyatakanmengandung dimensi mental dan social :
“Kesehatan adalah keadaansejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
setiap oranghidup produktif secara social dan ekonomi”.
Pengertian
lain, kesehatan adalah keadaan seimbang yang dinamis,dipengaruhi faktor
genetik, lingkungan dan pola hidup sehari-hariseperti makan, minum, seks,
kerja, istirahat, hingga pengelolaankehidupan emosional. Status kesehatan
tersebut menjadi rusak bilakeadaan keseimbangan terganggu, tetapi kebanyakan
kerusakan padaperiode-periode awal bukanlah kerusakan yang serius jika orang
maumenyadarinya.
Manfaat Kesehatan dan manfaat olahraga
terhadap kesehatan tubuh itu sendiri
juga sudahdijelaskan dalam UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan ( olah
ragakesehatan bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan),
antaralain:
1.
Peningkatan
Meskipun orang itu bebas penyakit belum
tentu orang itu sehat, dengan mengukur beban latihan yang di berikan pada
seseorang, maka kebugaran dapat di klasifikasi menjadi sangat kurang. Latihan
fisik yang teratur dan terukur di sertai gizi yang cukup akan meningkatkan
kebugaranseseorang. Kebugaran ini ditandai olah daya tahan jantung,
otot,kelenturan tubuh, komposisi tubuh, kecepatan gerak, kelincahan,
denyutnadi. Latihan selalu di monitor agar tidak melebihi denyut yang
diperbolehkan antara72-87% dari denyut
yang maksimal.
2.
Pencegahan
Olahraga dapat mencegah dampak negatif
dari hopokenisia (kurang gerak),memperlambat proses penuaan, memperlancar
proses kelahiran pada wanitakehamilan.
3.
Pengobatan
Membantu proses penyembuhan pada penyakit
jantung, kencing manis,rematik, asma, kropos tulang, dll. Peredaran darah orang
yangberolahraga lebih lancar, sehingga racun yang menumpuk di tubuh cepat
dikeluarkan.
4.
Pemulihan
Penyandang cacat, kerusakan otak, tuna
rungu, epilepsi dan lain-lainmembutuhkan olahraga yang sesuai dengan keadaan
yang di penderita.Apabila penyandang cacat ini tidak melakukan olahraga maka
cacatnya akanbertambah karena terjadi kekurangan gerak, otak menjadi lemah
sehinggamudah timbul penyakit-penyakit, jantung, ginjal, saluran darah
dll.Selain itu olahraga bagi penyandang cacat juga sangat di perlukan
untukmenghilangkan anggapan masyarakat bahwa mereka tidak mampu berbuat
apa-apa.
C. Hubungan
atau Korelasi antara Akhlak Terpuji dengan Kesehatan
Tak bisa dipungkiri bahwa sejak jaman dulu
kesehatan adalah suatu hal yang paling utama dan paling dicari oleh manusia.
Karena dengan tubuh yang sehat maka aktivitas sehari-hari akan terasa nyaman.
Hidup juga akan terasa lebih tenang. Lain halnya bila tubuh kita terserang
penyakit maka aktivitas sehari-hari akan terganggu dan luapan emosional akan
lebih mudah muncul sehingga kita akan lebih mudah marah, mudah jengkel dan
membuat hidup semakin tidak nyaman.
Menurut penelitian terkini dari
negara-negara maju ditemukan bahwa penyakit-penyakit fisik yang ada sekarang
ini 53% penyebabnya adalah berasal dari faktor psikis atau kejiwaan yang
berawal dari pola berpikir dan bertindak kita sehari-hari. Bisa berawal dari
tekanan atau banyaknya pekerjaan dikantor, problematika rumah tangga,
lingkungan dan lain sebagainya yang akhirnya tanpa disadari akan memacu kerja
otak dan emosional seseorang secara berlebihan dan akhirnya muncul berbagai
penyakit yang menderanya. Kemudian diikuti oleh faktor-faktor lain yaitu 18%
dari faktor keturunan, 19% faktor lingkungan, 10% pelayanan kesehatan.
Menurut Islam semua musibah atau bencana
yang mendera manusia adalah disebabkan oleh perbuatan manusia itu sendiri, baik
itu berupa penyakit, kecelakaan, kehilangan, bencana alam, bahkan hingga
kematian. Hal ini sudah sesuai dengan firman Allah QS. An-Nissa, 4:79 yang berbunyi:
Artinya
:
“Apa
saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang
menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul
kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.”
Jelaslah sekarang bagi kita bahwa menurut
Islam bukan hanya 56% tapi hampir 100% penyakit itu awalnya dari perbuatan kita
sendiri.
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita
jumpai hubungan suami dengan isteri dan anak, isteri dengan suami dan anak,
anak dengan orangtua. Dimana sering terjadi kesalahpahaman yang menyebabkan
emosi masing-masing pihak muncul kepermukaan.
Misal suami pulang terlambat kerumah
karena sedang banyak perkerjaan, isteri bukannya bertanya dengan baik kenapa
suaminya pulang terlambat malah berpikir dan menuduh suaminya macam-macam.
Demikian juga bila suami merasa kurang
dilayani dengan baik oleh isteri bukannya memberitahu dan membimbing dengan
baik malah langsung marah-marah dan berkata kasar.
Anak juga demikian bila mempunyai
keinginan minta dibelikan sesuatu akan memaksa tanpa melihat kondisi orang tua
sehingga orangtua akan kelabakan mencarikan dana untuk menuruti keinginan anak.
Itu hanya masalah rumah tangga saja, belum
lagi nanti masalah dilingkungan tempat tinggal kita, lingkungan pekerjaan,
dimana akan banyak masalah yang menyebabkan emosi kita mudah terpancing dan
muncul kepermukaan. Dan hal itu sudah jamak kita dengar dan akhirnya menjadi
suatu kebiasaan yang dipandang wajar, padahal mengumbar emosi sebenarnya adalah
suatu hal yang dilarang oleh Allah Ta’ala. Tapi tanpa kita sadari hal yang
dilarang oleh Allah Ta’ala itulah yang sering menghiasi keseharian kita.
Disatu sisi kita berusaha agar rajin
sholat, rajin mengaji, menjalankan puasa wajib maupun sunnah, berqurban,
berzakat atau mungkin berhaji dengan hanya berharap pahala dari Sang Khaliq
tapi tanpa kita sadari pula disisi lain dengan kita mengumbar hawa nafsu (baca:
emosi) hanya akan menyebabkan kita akan semakin jauh dari jalan Allah Ta’ala.
Sebenarnya itulah yang menyebabkan Allah
SWT memberikan peringatan kepada kita (misal penyakit) agar kita mau kembali ke
jalan yang benar, jalan yang dirahmati dan diridhoi Alah SWT. Dan ini sesuai
dengan firman Allah QS. Yunus, 10:57 yang berbunyi:
Artinya
:
“Hai
manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-orang yang beriman”.
Beriman disini maksudnya agar kita mau
mengimani ayat-ayat Allah SWT yaitu Al-Qur’an. Mengimani berarti percaya,
percaya berarti mau mengerti dan memahami lalu melaksanakan apa-apa yang
tertulis di Al-Qur’an, sehingga dengan demikian insyaallah Allah SWT akan
berkenan melimpahkan rahmatNya, memberi kesembuhan atas penyakit yang diderita
dan menjauhkan kita dari segala marabahaya, Aamiin.
Selama ini jika kita sakit banyak hal yang
kita usahakan agar bisa sembuh seperti pergi ke dokter, minum obat, minum jamu,
pijat, pergi ke tabib atau bahkan kerokan. Itu semua adalah hal yang wajar, itu
adalah bentuk ikhtiar kita dalam rangka mencari kesembuhan. Bahkan pengobatan
yang telah lama ada di dunia seperti meminum madu pun adalah termasuk ikhtiar
dan madu adalah merupakan salah satu obat yang memang disebut Allah Ta’ala bisa
menyembuhkan penyakit seperti yang tersebut dalam QS. An-Nahl, 16:69 yang
berbunyi:
Artinya
:
” Kemudian
makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang
telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang
bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi
manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
(kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan”.
Semua yang kita lakukan seperti yang
tersebut diatas adalah bentuk ikhtiar kita dalam mencari kesembuhan tapi ada
satu bentuk ikhtar yang sering kita lupakan. Kita sering lupa berikhtiar untuk
segera kembali pada jalanNya, bersegera memohon ampunan atas dosa-dosa kita dan
memohon agar diberi kesembuhan.
Sebenarnya penekanan Allah SWT adalah
kepada perbaikan akhlak kita sebagai umat manusia, hamba Allah yang diharapkan
ketakwaannya setiap hari, setiap waktu terus bertambah dan bertambah sehingga
bisa dimasukkan ke dalam golongan hamba hamba Allah yang muttaqien, Aamiin.
Akhlak disini adalah perilaku kita
sehari-hari, perilaku seorang muslim yang seharusnya mencerminkan semangat
rahmatan lil ‘alamin. Selalu membawa kedamaian, kebahagiaan dan ketentraman
dimana saja dan buat siapa saja. Perilaku yang tidak menyimpang dan sesuai
dengan ayat-ayat Allah Ta’ala.
Contoh perilaku yang menyimpang dari
ajaran yang sering kita lakukan tanpa kita sadari adalah keseharian kita dalam
bertindak yang mungkin mudah marah atau jengkel bila ada suatu masalah, mudah
putus asa, ghibah, merasa pendapat kita yang paling benar, tidak mau
mendengarkan nasehat orang lain dan lain sebagainya.
Dimana bila perilaku itu kita lakukan
terus menerus dalam kehidupan kita sehari-hari, walaupun awalnya merupakan dosa
kecil tapi bila kita lakukan setiap hari dan sudah bertahun-tahun lamanya maka
akan menjadi dosa besar, dimana dari perilaku kita yang kurang terpuji (baca :
aklak yang kurang baik) akan menjadikan Allah SWT menurunkan peringatan kepada
kita berupa penyakit.
Contoh
kasus penyakit dengan perilaku:
*
Pusing sebelah kiri : cenderung sering suudzon
*
Batuk : sering berbicara dengan nada yang tinggi dan mengebu
*
Sesak nafas/Asma : sering menahan marah.
*
Telinga berdenging/vertigo/tuli : tidak mau mendengar nasehat orang lain
*
Kanker hati : cenderung mempunya sifat yang sangat kaku.
Selain itu adanya perlindungan
tentunya tidak dapat diperoleh sacara sempurna kecuali bagi mereka yang
mengindahkan pentunjuk-petunjuk-Nya. Maka kata ‘afiat’ dapat diartikan pula
sebagai berfungsinya anggota tubuh manusia sesuaidengan tujuan penciptaanya.Jika
sehat di artikan sebagai keadaan baikbagi segenap anggota badan, maka agaknya
dapat dikatakan bahwa mata yangsehat adalah mata yang dapat melihat maupun
membaca tanpa bantuan kacamata. Tetapi, mata yang ‘afiat adalah yang dapat
melihat danmembaca objek-objek yang bermanfaat serta mengalihkan pandangan dari
objek-objek yang bermanfaat serta mengalihkan pandangan dari objek-objekyang
terlarang karena itulah fungsi yang diharapkan dari penciptaan mata.Nikmat dari
Allah sangat berlimpah tidak terkira :
Artinya
:
”Maka
jika kamu mau menghitung nikamat Allah, niscahaya kamu tidak akan dapat
menghitungnya”
(QS An Nahl :18).
Dan diantara nikmat yang sangat berharga
dan tidak ternilai itu adalah nikmat kesehatan. Berapa harga mata, indra pendengaran,
ginjal, jantung atau hati? Maukah kamu menukarmata dengan kekayaan dunia
beserta isinya?
Al- Qur’an menegaskan bahwa harga satu orang
manusia sama dengan seluruh kehidupan umat manusia. Ini di jelaskan pada QS
Al-Maidah :32. Yang berbunyi :
Artinya
:
“Oleh karena itu Kami tetapkan
(suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang
manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena
membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia
seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka
seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya
telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa)
keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu
sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.”
Demikian besarnya nikmat kesehatan ini,
sehingga dalam sebuah hadist, Nabi SAW menggandengkan dua nikmat yang sangat
besar bagimanusia yaitu nikmat iman dan kesehatan :
“Sesungguhnya manusia tidak diberi yang
lebih baik di dunia daripada keyakinan dan kesehatan makamohnlah keduanya
kepada Allah SWT”. (HR Ahmad).
Dalam Hadist tersebut Rasullah SAW
merangkaikan persyaratan mendasar untuk memperoleh kesejahteraan dunia dan
kesejahteraan bagi kehidupan akhirat.Iman adalah dasar untuk dapat selamat
dalam menempuh hidup ini dan“terutama untuk kehidupan setelah mati” karena
hanya imanlah satu-satunya yang mengarahkan pandangan bahwa cita-cita kesuksesan
hidupjangan sebatas pengalaman
teresterial duniawi tapi juga harus menembus sekat-sekat alam fisis
ketika kelak kita memasuki pengalamantranscendental saat mati nanti.
Sedang kesehatan adalah basis fisikmeraih
kesejahteraan hidup di dunia ini, kerena
betapapun banyak nikmatyang dimiliki menjadi tidak bermakna bila
seseorang jatuh sakit. Rasullah mengatakan :
“Orang yang memasuki pagi hari dengan
kesehatanyang baik, aman ditempat kediamannya dan memiliki makanan harianya,
makaseolah-olah seluruh kehidupan dunia initelah di anugerahkan kepadanya”,(HR
At-Turmudzi).
Para ulama Salafusshaleh menyatakan bahwa
ayat yang berbunyi :
Artinya :
“Kemudian sungguh kalian akan dimintai
pertanggungjawaban tentangmkenikmatan (yang kalian rasakan didunia ini),” (QS
At Takatsur :8)
Seperti kata Soraya Susan Behbehani :
“Tubuh harus dirawat karena ia adalah
cetakan bagi kehidupandan jiwa ada di dalamnya ; semacam kerang yang mengandung
mutiara yangsedang tumbuh, tanpa kerang tidak akan ada mutiara”.
Simpul-simpul pemeliharaan kesehatan dalam
Islam terletak pada kehidupan yang bersih, aktif, tenang, moderat, adil,
porposional, seimbang danalami.Jangan melakukan sesuatu dengan mengabaikan
kebutuhan diri. Rasulullah Saw menegur beberapa sahabatnya yang bermaksud
melampui batas,bersifat eksterm dan berlebih-lebihan dalam ibadah, seperti
dalam sabdanya :
“sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas
dirimu”(HR Bukhori dan Muslim).
Ketika ada seorang shabat yang berazam
akan berpuasa terus menerus, shalat tahajud sepanjang malam penuh sehingga
kebutuhan jasmaninya terabaikan, Nabi malah mengatakan :
“Sesungguhnya aku mengawini wanita,
memakan daging,aku tidur, bangun (shalat malam), puasa dan berbuka. Siapa yang
tidakmenyukai sunnahku maka ia bukan dari umatku”
Sayyidina Ali r.a mengatakan :
“hiburlah hatimu, kerena bila ia lelah
,hati cenderung menjadi buta”.
Siapapun kita telah ditegaskan oleh
Allahbahwa kita tidak dituntut melakukan sesuatu diluar batas kemampuan kodrat
kita :
Artinya :
“Allah tidak membebani seseorang melainkan
sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang
diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.
(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami
lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami
beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami
memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah
Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (QS Al
Baqarah : 286).
Perintah-perintah dalam ibadah selalu
proposional dengan menjaga keseimbangan kebutuhan materildan spiritual.
Berikut ini adalah contoh Korelasi atau
Hubungan Akhlaq dengan Kesehatan :
1.
Etika makan dan minum
Dalam kegiatan makan dan minum ada beberapa etika yang harus dipatuhi
seperti berikut ini :
a. Mencuci tangan sebelum dan setelah
makan. Bahkan dinyatakan dalam hadist Nabi SAW menganjurkan untuk berwudhu setelah dan sebelum makan. (H.R. Abu
Daud dan Tirmidzi).
b. Membaca basmalah sebelum makan dan
mengucapkan hamdalah sesudah makan.
c. Jangan mencela makanan yang
dihidangkan. Disebutkan dalam sebuah hadist bahwa Rasulullah tidak pernah
mencela makanan. Bila beliau suka maka beliau memakannya, bila tidak suka
beliau meninggalkannya dengan sopan (H.R.Bukhari Muslim)
d. Tidak boleh makan sambil bersandar
sebab cara seperti ini menunujukan kesombongan dan merugikan kesehatan tubuh
khususnya pencernaan.
e. Makan dan minum harus sambil duduk.
f. Jangan makan dan minum terlalu kenyang
(berlebihan). Nabi Muhammad SAW bersabda menyuruh kita untuk mengisi perut
sepertiganya untuk makan, minum, udara. (HR. Ahmad dan tirmidzi).
2. Etika Bersin dan Menguap
a.Hendaklah orang yang bersin mengucapkan:
“Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”
b.Hendaklah pendengar menjawab: “Semoga
Allah menyayangimu.”
c.Orang bersin menjawab pula: “Semoga
Allah menunjukanmu kejalan yang benar dan membalas kebajikanmu” (HR. Bukhari).
Lakukanlah hal itu sekalipun orang yang bersin melakukan bersin sampai sebanyak
tiga kali (HR. Tirmidzi).
d. Menutup mulut dengan tangan atau sapu
tangan dan merendahkan suara serendah mungkin (HR. Abu Daud, Ahmad, Muslim dan
Tirmidzi). Rasulullah saw. membenci orang yang bersin atau menguap dengan suara
keras (HR. Ibnu Sini).
e.Bila yang bersin adalah non-Muslim,
ucapkanlah: “Semoga Allah memberimu petunjuk” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).
f.Berbeda dengan bersin, menguap harus
dihindari sedapat mungkin yang dilukiskan oleh Nabi saw. sebagai perbuatan
setan (HR. Bukhari).
3.Pengaruh sholat malam terhadap kesehatan
Sebuah penelitian ilmiah membuktikan, shalat tahajjud membebaskan
seseorang dari berbagai penyakit. Berbahagialah Anda yang rajin shalat
tahajjud. Di satu sisi pundi-pundi pahala Anda kian bertambah, di sisi lain, Anda
pun bisa memetik keuntungan jasmaniah. Insya Allah, Anda bakal terhindar dari
berbagai penyakit.
Itu bukan ungkapan teoritis semata, melainkan sudah diuji dan dibuktikan
melalui penelitian ilmiah. Penelitinya dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel
Surabaya,Mohammad Sholeh, dalam usahanya meraih gelar doktor. Sholeh melakukan
penelitian terhadap para siswa SMU Lukmanul Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah
Surabaya yang secara rutin menunaikan
shalat tahajjud.
Shalat tahajjud yang dilakukan di penghujung malam yang sunyi, kata
Sholeh, bisa mendatangkan Ketenangan. Sementara ketenangan itu sendiri terbukti
mampu meningkatkan ketahanan tubuh imunologik, mengurangi resiko terkena
penyakit jantung dan meningkatkan usia harapan hidup.
Sebaliknya, bentuk-bentuk tekanan mental seperti Stres maupun Depresi
membuat seseorang rentan terhadap berbagai penyakit, infeksi dan mempercepat
perkembangan sel kanker serta meningkatkan metastasis (penyebaran sel kanker).
Tekanan mental itu sendiri terjadi akibat gangguan irama sirkadian (siklus
bioritmik manusia) yang ditandai dengan peningkatan Hormon Kortisol. Perlu
diketahui, Hormon Kortisol ini biasa dipakai sebagai tolok ukur untuk
mengetahui kondisi seseorang apakah jiwanya tengah terserang stres, depresi
atau tidak.
Untungnya, kata Sholeh, Stres Bisa Dikelola. Dan pengelolaan itu bisa
dilakukan dengan cara edukatif atau dengan cara Teknis Relaksasi atau
Perenungan/Tafakur dan umpan balik hayati (bio feed back). "Nah, shalat
tahajjud mengandung aspek meditasi dan relaksasi sehingga dapat digunakan sebagai
coping mechanism atau pereda stres yang akan meningkatkan ketahanan tubuh
seseorang secara natural.
4. Kolerasi puasa dengan kesehatan mental
Dalam Islam pengembangan kesehatan mental terintegrasi dalam
pengembangan pribadi pada umumnya, dalam artian kondisi kejiwaan yang sehat
merupakan hasil sampingan dari kondisi yang matang secara emosional,
intelektual, dan sosial, serta matang keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Tuhan
Yang Maha Esa. Hal ini tampak sejalan dengan ungkapan lama the man behind the
gun, yang menunjukkan bahwa unsur penentu dari segala urusan ternyata adalah
unsur manusianya juga, atau dalam tulisan ini lebih tepat diganti menjadi the
man behind the system.
Dengan demikian, jelas dalam Islam betapa pentingnya pengembangan pribadi
untuk meraih kwalitas insan paripurna, yang otaknya sarat dengan ilmu-ilmu
bermanfaat, bersemayam dalam kalbunya iman dan taqwa kepada Tuhan, sikap dan
perilakunya meralisasikan nilai-nilai kiislaman
yang mantap dan teguh, wataknya terpuji, dan bimbingannya kepada
masyarakat membuahkan keimanan, rasa kesatuan, kemandirian, semangat kerja
tinggi, kedamaian dan kasih sayang. Insan demikian pastilah jiwanya sehat. Suatu tipe manusia ideal dengan kwalitas yang
mungkin sulit dicapai, tetapi dapat dihampiri melalui berbagai upaya yang
dilakukan secara sadar, aktif, dan terencana.
Ditinjau secara ilmiyah, puasa dapat memberikan kesehatan jasmani maupun
ruhani. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hasil penelitian yang dilakukan
para pakar. Penelitian Nicolayev, seorang guru besar yang bekerja pada lembaga
psikiatri Mosow (the Moskow Psychiatric Institute), mencoba menyembuhkan
gangguan kejiwaan dengan berpuasa. Dalam usahanya itu, ia menterapi pasien
sakit jiwa dengan menggunakan puasa selama 30 hari. Nicolayev mengadakan
penelitian eksperimen dengan membagi subjek menjadi dua kelompok sama besar,
baik usia maupun berat ringannya penyakit yang diderita. Kelompok pertama
diberi pengobatan dengan ramuan obat-obatan. Sedangkan kelompok kedua
diperintahkan untuk berpuasa selama 30 hari. Dua kelompom tadi dipantau
perkembangan fisik dan mentalnya dengan
tes-tes psikologis. Dari eksperimen tersebut diperoleh hasil yang sangat bagus,
yaitu banyak pasien yang tidak bisa disembuhkan dengan terapi medik, ternyata
bisa disembuhkan dengan puasa. Selain itu kemungkinan pasien tidak kambuh lagi
selama 6 tahun kemudian ternyata tinggi. Lebih dari separoh pasien tetap sehat.
Sedangkan penelitian yang dilakukan Alan Cott terhadap pasien gangguan
jiwa di rumah sakit Grace Square, New York juga menemukan hasil sejalan dengan
penelitian Nicolayev. Pasien sakit jiwa ternyata bisa sembuh dengan terapi
puasa.
Ditinjau dari segi penyembuhan kecemasan, dilaporkan oleh Alan Cott,
bahwa penyakit seperti susah tidur, merasa rendah diri, juga dapat disembuhkan
dengan puasa.Percobaan psikologi membuktikan bahwa puasa mempengaruhi tingkat
kecerdasan seseorang. Hal ini dikaitkan dengan prestasi belajarnya. Ternyata
orang-orang yang rajin berpuasa dalam tugas-tugas kolektif memperoleh skor jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak berpuasa.
Di
samping hasil penelitian di atas, puasa juga memberi pengaruh yang besar bagi
penderita gangguan kejiwaan, seperti insomnia, yaitu gangguan mental yang
berhubungan dengan tidur. Penderita penyakit ini sukar tidur, namun dengan
diberikan cara pengobatan dengan berpuasa, ternyata penyakitnya dapat dikurangi
bahkan dapat sembuh.
Dari segi sosial, puasa juga memberikan sumbangan yang cukup besar. Hal
ini dapat dilihat dari kendala-kendala yang timbul di dunia. Di dunia ini ada
ancaman kemiskinan yang melanda dunia ketiga khususnya. Hal ini menimbulkan
beban mental bagi sebagian anggota masyarakat di negara-negara yang telah
menikmati kemajuan di segala bidang. Menanggapi kemiskinan di dunia ketiga,
maka di Amerika muncul gerakanHunger Project. Gerakan ini lebih bersifat
sosial, yaitu setiap satu minggu sekali atau satu bulan sekali mereka tidak
diperbolehkan makan. Uang yang semestinya digunakan untuk makan tersebut
diambil sebagai dana untuk menolong mereka yang miskin (Ancok, 1995:57).
Apabila hal di atas dikaitkan dengan dakwah Islam, maka dengan tujuan
amal ibadah, puasa yang kita lakukan mempunyai aspek sosial juga, yaitu selama
satu bulan kita menyisihkan uang yang
biasa kita belanjakan pada hal-hal yang kurang bermanfaat, misalnya Rp.
2000,-/hari, maka dalam satu bulan akan terkumpul sebanyak Rp. 60.000,- untuk
satu orang. Apabila seluruh umat Islam di Indonesia berpuasa, maka berapa
banyak uang yang terkumpul dengan metode ini??? Dan kemudian uang tersebut
digunakan untuk santunan sosial.
Ibadah puasa yang dikerjakan bukan karena iman kepada Allah biasanya
menjadikan puasa itu hanya akan menyiksa diri saja. Adapun puasa yang
dikerjakan sesuai ajaran Islam, akan mendatangkan keuntungan ganda, antara
lain: ketenangan jiea, menghilangkan kekusutan pikiran, menghilangkan
ketergantungan jasmani dan rohani terhadap kebutuhan-kebutuhan lahiriyah saja.
Menurut Hawari (1995:251), puasa sebagai pengendalian diri (self
control). Pengendalian diri adalah salah satu ciri utama bagi jiwa yang sehat.
Dan amnakala pengendalian diri seseorang terganggu, maka akan timbul berbagai
reaksi patologik (kelainan) baik dalam alam pikiran, perasaan, dan perilaku
yang bersangkutan. Reaksi patologik yang muncul tidak saja menimbulkan keluhan
subyektif pada diri sendiri, tetapi juga dapat mengganggu lingkungan dan juga
orang lain.
D. Hubungan
atau Korelasi antara Akhlak Terpuji dengan Terapi Penyakit
Penyakit itu
berhubungan dengan akhlak dan perbuatan. Ustadz Dhanu telah meneliti hubungan
penyakit dengan akhlak seseorang yang sakit. Pasien dapat sembuh dengan cara
bertobat (tidak mengulangi perbuatan salah) dan memohon ampunan kepada allah
swt. Cara pengobatan ustadz dhanu di bengkel hati, sangat efektif menyembuhkan
penyakit fisik dan batin walau tanpa obat-obatan medis dan tanpa ke rumah
sakit.
Al-Quran dalam
surat Asy-Syura ayat 30-31 :
Artinya:
“Dan apa saja musibah yang menimpa
kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan
sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).”
“Dan kamu tidak dapat melepaskan
diri (dari azab Allah) di muka bumi, dan kamu tidak memperoleh seorang
pelindung dan tidak pula penolong selain Allah.”
Ayat di
atas telah menjelaskan sesungguhnya segala musibah/penyakit yang dialami setiap
orang sekarang adalah hasil dari perbuatannya sebelumnya dan apabila anak yang
belum dewasa sakit maka itu akibat dari perbuatan orang tuanya dimasa lalu.
Maka bila
mengalami sakit, cobalah merenungkan perbuatan salah dan memperbaiki akhlak
yang kurang baik yang pernah dilakukan sebelumnya. Bila kita memohon ampun
hanya kepada Allah SWT, maka penyakit apapun akan mudah sembuh bahkan dengan
cara yang tidak pernah kita duga.
Mengatasi penyakit
tidak harus dengan obat. ustadz danu meneliti hubungan penyakit dengan akhlak.
Bertobat (tidak mengulangi lagi) efektif menyembuhkan penyakit fisik tanpa
obat-obatan dan tanpa harus ke rumah sakit.
Hubungan penyakit
akhlak dengan berbagai penyakit fisik yang dicatat dari pernyataan ustadz Danu
dalam acara bengkel hati. Berikut ini bermacam-macam penyakit beserta cara
mengobatinya
Alergi
= Punya keinginan yang kuat di barengi dengan kejengkelan, ada amalan salah
untuk keselamatan
Amandel = Suka
marah
Ambien = Emosi
berlebihan bila ada masalah dalam keluarga, biasanya diam dulu, kemudian marah
besar
Anemia (kekurangan
sel darah merah, Hb rendah) = Sering marah tersimpan (jengkel) pada pasangan
atau pada orang tua hampir tiap hari
Anyangan
(Kesemutan)= Apa yang diinginkan supaya tercapai.
Asam Urat =
Prinsipnya tidak bisa diarahkan (kaku, tidak mau kurang lebih) = Susah
dinasehati
Asma = Emosi
tertekan dan tertutup
BAB tidak lancarr
= Sering menyimpan masalah, tidak diomongkan = Pendiam, tidak suka bicara,
menyimpan jengkel
Batukk = cerewet,
apa-apa dikomentari = Banyak omong, keras dan kasar
Batuk fluu =
Sering tidak peduli pada lingkungan
Bau Badann =
Biasanya orang ini gampang tersinggung, kalau dinasihati langsung nyerang dan
punya sifat pemalas
Bau mulutt = Biasanya
mempunyai sifat yg bicaranya tidak enak atau suka bikin tersinggung (menyakiti)
orang
Benjolan di dekat
telinga kiri = Suka jengkel bila mendengan sesuatu yang tidak cocok di hati
(cepat tersinggung)
Benjolan di
leherr, Gondokk = Jarang bicara, tapi sekali bicara pedas.
Benjolan di pita
suaraa = Sering mau menasehati pasangan tetapi tertahan tidak jadi ngomong,
akhirnya jadi jengkel yang tersimpan
Bisul di kepalaa =
Ambisi tinggi dan dikerjakan, bisul di pantat = Ambisi tinggi tetapi tidak
dikerjakan, bisul di perut bawah = Kalau ada keinginan sering ngotot (ambisi
tinggi)
Bronkhitis, Batuk
terus = Agak pendiam dan gampang tersinggung = Kalau marah diam saja
Darah Rendahh =
Banyak khawatir,pertimbangan, ragu-ragu dan tidak ada penyelesaian masalah,
masalah sering didiamkan saja.
Darah tinggii
(Hypertensi) = Emosi tinggi, tak mau kalah, cepat tersinggung = Suka
terburu-buru dan sering jengkel = Sering jengkel dan geregetan = Suka ngomel
Dengkul ,
Persendian Sakit, Asam Uratt = Punya keinginan yang kuat (ngotot) = Kaku dalam
pekerjaan, tak bisa berdamai = bila berdebat susah dikalahkan
Diabetess = Kalo
punya keinginan, ngotot = Kalo menasehati orang, harus dituruti, bila tidak,
marah dan jengkel = Kalo dinasehati orang, tidak mau menerima = Solusinya
paling benar, suka ngatur.
Demam / Demam
berdarahh = Pendiam dan gampang tersinggung
Flu/Filekk =
Sedikit-sedikit dipikir serius = Terlalu serius (penuh emosi) dalam memandang
dan memikirkan sesuatu, jangan pernah menyalahkan cuaca, semuanya rahmat Allah
Ginjal, Batu
Ginjal, Gagal Ginjall = Sering jengkel pada pasangan, tidak dapat membedakan
mana yang baik (benar) mana yang buruk (salah).
Gatal-Gatal / Kutu
air di jari kaki kirii = Kalo melihat keluarga orang lain, suka mengkritik
(kaki berhubungan dengan pekerjaan, kiri berhubungan dengan keluarga, jari
berhubungan dengan kerapian), gatal berpindah-pindah = amalan salah
Glaukomaa =
Menyimpan marah yang sangat kuat (jengkel sekali) pada pasangan, orang tua atau
rekan kerja
Haid Terus
Meneruss = Dalam berbicara dengan suami atau anak meledak-ledak, kalau ada
keinginan sering dipendam kalau dikeluarkan penuh emosi dan meledak-ledak
Halusinasii =
Amalan salah, punya obsesi dan sering ngelamun
Hepatitiss = Suka
mencari kesalahan orang lain = Suka dendam
Herniaa = Emosi
terpendam, keinginan yang salah, terlalu memaksakan = Keinginan tinggi tidak
tercapai = Keinginan kuat, banyak diam
Herpess (penyakit
kulit) = Kalau ada masalah di dalam keluarga mencari solusinya bercampur emosi
(marah)
Jantung, Sakit
Jantungg = Terlalu yakin terhadap prinsipnya, keras kepala
Jantung Koronerr =
Sering jengkel dan ngomel pada pasangan atau anak
Jerawatann =
Kurang bersosialisasi dengan lingkungan, jerawat tumbuh di dahi/jidat = ada
sesuatu di pikiran yang tidak tersampaikan
Kaki Gajahh =
Punya keinginan, tetapi tidak dikerjakan (ragu-ragu).
Kaki Kesemutan,
telapak kaki kesemutann = Amalan salah
Kaki Lumpuh
Mendadakk = Sering jengkel pada ayah/suami dan ngambek diam
Kaki/ Sendi Sakitt
= Mau menang sendiri, suka ngotot
Kaki/ Lutut Sakit
Nyerii = Jengkel akibat punya keinginan yang kuat tentang suatu kebaikan yang
disampaikan pada anggota keluarga, tetapi tidak direspon atau tak kesampaian,
mengatur rumah tangga agak keras/kaku, tidak mau dengar pendapat anggota
keluarga lainnya.
Kanker Hatii =
Suka marah bila dinasehati
Kanker Otak =
Jengkel yang kuat sekali dan terus menerus pada orang tua atau pasangan
Kanker Payudaraa =
Pendiam, masalah suka disimpan, jengkel yang lama = Sering marah-marah sama
suami atau anak = Keinginan yang meledak-ledak = Bila punya keinginan sulit
dbantah
Kanker Rahimm =
Sering jengkel yang dipendam (diam) pada anak atau orang tua = Suka marah,
merepet (ngomel)
Kanker Servikk =
Sering ngomel sama anak atau suami
Kegugurann = Ada
kejengkelan kepada Ibu atau pada suami sampai beberapa hari = Ada ketakutan
yang sangat tinggi
Keloidd (penebalan
kulit di bekas luka) = Keinginan tinggi, tetapi banyak ragu
Kepala Migrainn =
Biasanya punya pikiran banyak dan sering su’udzon (negative thinking)
Kepala Pusingg
(Vertigo) = Tidak fokus dalam diskusi, sukanya mengalihkan topik pembicaraan,
jengkel dan meremehkan terhadap pendapat atau pandangan orang lain, Suka marah,
Tidak mau mendengar nasehat, Bila dinasehati pikirannya kemana-mana, Amalan
salah
Keputihann =
Sering ngomel pada suami
Keseleoo = Ada
perbuatan yang nyerempet ke hal yang tidak baik
Kesurupann =
Gangguan jin, bacakan istghfar aja di telinganya
Kista / Miomm =
Jengkel pada suami atau orang tua
Kolesteroll =
Punya pendapat tak mau disanggah
Kulit sensitiff
(bila digigit nyamuk sering menjadi borok) = Cepat tersinggung
Kurang darah
merahh = Gampang marah dan gampang tersinggung
Kramm = Gangguan
jin (amalan salah)
Latahh = Sebagian
besar otak yang mengatur motorik dikuasai jin (diganggu jin)
Leukimiaa = Sering
jengkel pada pasangan dan diam (disimpan lama)
Leverr = Suka
mencari kesalahan orang lain = Suka dendam = Sering jengkel (diam), jarang
senyum.
Lumpuhh =
Pemalas/malas = Sering merasa putus asa,
Lutut sakitt = Ada
kekakuan (selalu ngotot) dalam rumah tangga
Maag, mual,
muntah, perihh = Suka ngeyel (membantah) = Sering marah dan menolak bila
dinasehati pasangan = Gampang jengkel dalam keluarga = Tidak suka menerima
nasehat orang lain terutama dalam keluarga
Mandull = Sering
marah, jengkel dan menolak pada suami/ kurang cekatan/agresif dalam beribadah
dan kurang mesra terhadap pasangan (dingin) = Banyak diam, kurang inisiatif
Mandull, sperma
encerr = Suami sering mengobral janji
Mandull, sperma
kurangg = Agak pendiam (tertutup), diajak bicara sering blank (ga nyambung)
Masuk anginn =
Suka ngomel, sering jengkel yang dipendam, marah kecil tapi sering
Mata Gatall =
cepat bereaksi (geregetan) terhadap lingkungan yang tidak cocok dengan hati.
Masalah mata berhubungan dengan keinginan yang kuat, mata kanan berhubungan
dengan kebaikan, mata kiri berhubungan dengan keburukan. Kalau disertai emosi
(marah) akan jadi mata merah dan panas/sakit.
Mata Kaburr =
Tidak suka dinasehati oleh orang tua
Mata Katarakk =
Suka menolak nasehat orang, diam dan jengkel = Memandang pasangan terlalu
rendah dan tidak menuruti nasehat yang baik dari pasangannya
Mata Minuss =
Memandang sesuatu selalu serius
Mata Pluss =
Kurang serius dalam menghadapi sesuatu masalah
Menggigil sesudah
mandi, atau bila kena airr = Sering jengkel pada suami dan anak = Amalan salah
Menstruasi Banyakk
= Suka membantah bila dinasehati
Miom di rahimm =
Sering jengkel, mau ngomong ga jadi
Osteoporosiss =
Suka ngotot bila punya keinginan, tidak peduli pendapat orang lain
Parkinsonn =
Sering terburu-buru dalam melakukan sesatu pekerjaan dan dibarengi dengan
jengkel = Sering diam tapi geregetan
Paru-paruu =
merasa paling mampu, rasa bangga yang kuat,
Payudara sakitt =
Jengkel pada suami
Pelupaa = Sering
berprasangka, ada rasa takut, sering melamun, takut ngomong pada pasangan
Perut dan Pinggang
Sakitt = Jengkel dalam keluarga
Perut Mual/ Mau
Muntahh = Kalo dinasehati agak susah, suka membantah, menolak nasehat
Perut Nyerii = Punya
amalan-amalan atau selalu mempunyai ke inginan yang kuat dan kalau tidak
terpenuhi akan jengkel.
Perut Panass =
Suka ngomel , bila disertai perih = suka diam dan jengkel pada suami, amalan
salah atau sihir
Perut, Sering
Diare, Sering Kentutt = Sering ngomel atau ngomong yang tidak bermanfaat
Pinggang Sakitt =
Jengkel yang tersimpan pada anggota keluarga (anak atau pasangan)
Pikunn = Merasa
yakin ilmunya paling benar (takabur)
Prostat Sakitt =
Kalo punya keinginan selalu ngotot
Polipp (hidung) = bila
melihat lingkungan, ada yang tidak cocok, diam tidak diomongkan lalu jengkel
Rambut Rontokk =
Ada yang dipikirkan terus dan belum dapat solusinya
Rematikk (Lutut
Nyeri) = sama anak-anak agak kaku (keras tapi bukan marah), anak harus selalu
menurut perintahnya
Sakit gigii =
Sering marah, geram
Sakit kuningg =
Biasanya karena terlalu banyak ngomong sehingga cenderung menyakiti orang lain
Sakit Waktu Haidd
= Sulit diatur, tidak mau diatur
Santet/ Kena
Santett = Gampang marah, emosional
Sariawann = Suka
ngomel, sering ngomong kasar
Serakk = Punya
sifat kurang terpuji, merasa mampu
Sesak Napass =
Jengkel pada pasangan bila ada masalah = Diam bila ada masalah (dipendam),
cepat marah, ada amalan salah
Sinusitiss =
Menahan beban pikiran = Suka memikirkan sesuatu yang tidak cocok di rumah
tangga atau di lingkungan disertai kejengkelan = Jengkel (diam) pada pasangan
Strokee = Merasa
mampu berdiri sendiri, pendiam, egois, emosi terlalu tinggi = Suka tersinggung
lalu jengkel dan tersimpan lama = Jengkel yang kuat pada suami/istri/saudara,
didiamkan (tak mau bicara/meraju/ngambek) berhari-hari
Susah tidurr
(Insomniaa) = Ada kejengkelan yang dipikirkan terus menerus
Telinga Dengungg =
Jengkel pada pasangan sehingga tidak mau mendengarkan nasehat pasangannya =
Kalo dinasehati oleh pasangan sering diam, jengkel dan ngambek, cepat jengkel
bila melihat sesuatu yang kurang baik.
Telinga Tulii =
Sering membantah bila diberi masukan atau nasehat, marah bila dinasehati, diam
dan jengkel bila dinasehati
Tenggorokan gatall
= Suka bicara (cerewet) dan suka berkomentar bila dinasehati
Tenggorokan
sakit/radangg = Sering marah dengan suara keras/kasar = Sering mau ngomong
sesuatu, lalu tidak jadi, unek-unek yangtersimpan menjadi jengkel
Tumorr = Ngeyel
(membantah), meremehkan orang, jengkel yang kuat (sangat jengkel)
Tumor Leherr =
Marah/jengkel yang tersimpan pada pasangan
Tumor Rahimm =
Sering jengkel pada ayah atau pada suami
Tumor Payudara
kanann = Jengkel yang dipendam karena suatu kebaikan yang disampaikan ke suami
tidak direspon dengan baik
Vertigo dan kaki
lemass = Sering tidak mentaati nasehat, terutama orang tua
Semoga
ini bisa menjadi bahan perenungan bagi kita semua dan menjadikan suatu semangat
bagi kita semua untuk berbenah diri kearah yang lebih baik, lebih sujud kepada
Allah SWT, Aamiin.
KESIMPULAN
Kesehatan
mental dalam kehidupan manusia merupakan masalah yang amat penting karena
menyangkut soal kualitas dan kebahagian manusia. Tanpa kesehatan yang baik
orang tidak akan mungkin mendapatkan kebahagian dan kualitas sumber daya
manusia yang tinggi.
Hal
itu karena yang bisa menjamin kebahagian manusia tersebut adalah kejiwaan,
kesehatan dan keberagamaan yang dimiliki manusia. Tiga faktor tersebut sangat
sejalan sekali dalam mencapai kebahagian hidup manusia didunia dan akhirat,
karena kebahagian yang harus dicapai itu tidak hanya kebahagian didunia
melainkan juga kebahagian diakhirat kelak.
Dari
berbagai kasus yang ada justru banyak penderita kejiwaan yang disembuhkan dengan
pendekatan agama atau kepercayaan. Hal ini membuktikan bahwa manusia pada
hakikatnya adalah makhluk yang ber-Tuhan dan akan kembali ke-Tuhan pada suatu
saat. Sehingga ketika mereka terhimpit permasalahan batin mereka akan lari
kepada agama dan menemukan jawaban dari permasalahan yang mereka hadapi.
Al-Quran
berfungsi sebagai As-Syifa atau obat untuk menyembuhkan penyakit fisik maupun
rohani. Dalam Al-Quran banyak sekali yang menjelaskan tentang kesehatan.
Ketenangan jiwa dapat dicapai dengan zikir (mengingat) Allah. Rasa taqwa dan
perbuatan baik adalah metode pencegahan dari rasa takut dan sedih.
Islam
memiliki konsep tersendiri dan khas tentang kesehatan mental. Pandangan islam
tentang kesehatan jiwa berdasarkan atas prinsip keagamaan dan pemikiran falsafat
yang terdapat dalam ajaran-ajaran islam. Dapat ditegaskan bahwa iman dan takwa
memiliki relevansi yang sangat erat sekali dengan soal kejiwaan. Iman dan takwa
itulah arti psikologi dan kesehatan mental yang sesungguhnya bagi manusia dalam Islam.
Hanya
kepada Allah, maka Allah akan memberikan hati mereka rasa aman, tenang dan
tentram sehingga mereka dapat beraktivitas dengan maksimal sehingga mencapai
hasil yang diinginkan.
Daftar
Pustaka :
Komentar
Posting Komentar