Macam Macam Konflik Sosial dan Penyelesaiannya
·
Konflik
Antar Individu
Contoh :
Kapolrestabes
Makassar, Kombes Pol Erwin Triyanto, mengungkapkan, bentrok yang menewaskan dua
mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar (UNM) berlatar belakang
konflik antar-individu.
“Ini
bukan konflik antarfakultas karena kejadiannya bukan di kampus,” kata Erwin di Mapolrestabes
Makassar, Jumat (12/10/2012).
Selain
itu, pelaku menikam karena kesal kakaknya dihina. Hanya saja, kebetulan yang
menghinanya itu mahasiswa Fakultas Teknik.
Polisi
juga belum menemukan kaitan bentrokan di Rumah Sakit Haji itu dengan tawuran antara-mahasiswa
Fakultas Seni dan Desain dan Fakultas Teknik yang terjadi sebelumnya.
Polisi,
tegas dia, akan tetap memproses kasus secara hukum. ArB, pelaku penikaman yang
juga mahasiswa Fakultas Seni dan Desain akan dijerat dengan Pasal 351 KUHP
tentang penganiayaan yang menyebabkab korban meninggal dengan ancaman hukuman
penjara maksimal tujuh tahun.
Cara
Penyelesaian :
1. Menimbulkan
dalam diri masing rasa saling menghormati, menghargai
dan rasa toleransi.
2. Memahami
kondisi masing-masing. Mungkin ada yang merasa sakit hati atau tersinggung atas
perilaku yang dilakukan oleh yang bersangkutan
(korban). Tapi itu semua tergantung pada cara pandang akan perbedaan yang ada.
·
Konflik
Politik
Contoh :
Semakin
mendekati pelaksanaan pemilu legislatif (Pileg) 2014 yang akan berlangsung pada
9 April mendatang, teror politik di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) semakin
sering terjadi. Dua peristiwa terakhir dalam sebulan ini cukup menggambarkan
telah terjadi persaingan yang tidak sehat diantara partai-partai terutama
persaingan partai lokal Partai Nasional Aceh (PNA) dan Partai Aceh (PA).
Teror
dan intimidasi dengan kekerasan terjadi saat seorang calon legislatif (caleg)
Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Selatan, Faisal (40) dari Partai
Nasional Aceh (PNA) tewas ditembak oleh orang tak dikenal pada (2/3). Peristiwa
penembakan terjadi di Gunung Cot Mancang, Gampong Ladang Tuha, Kecamatan
Meukek, Aceh Selatan. Penembakan ini dilakukan dengan menggunakan senjata laras
panjang. Pelaku memberondong korban dengan 42 kali tembakan.
Lalu,
kantor PA, Dewan Pimpinan Sagoe (DPS) Lueng Bata Banda Aceh, digranat orang
tidak di kenal pada (11/3). Dan, peristiwa paling anyar yakni penembakan mobil
caleg PA di Bireun yang menewaskan tiga orang terjadi pada (31/3). Sebelumnya,
posko Partai NasDem diserang dua orang tak dikenal senjata laras panjang jenis
M-16 dan A1 di jalan Line Exxon Mobil desa Kunyet Mule, Kecamatan Matangkuli,
Kabupaten Aceh Utara, pada (16/1).
Mantan
Pangdam Iskandar Muda Aceh, Supiadin Aries Saputra mengatakan, kekerasan pemilu
di Aceh terjadi karena adanya persaingan politik antara partai lokal. ''Partai
lokal di Aceh tidak siap mental bersaing dengan partai lain dan takut kalah,
makanya mereka melakukan aksi teror,'' ujar Supiadin yang disampaikan ke
Republika, Sabtu (5/4).
Supiadin,
menjelaskan persaingan politik di Aceh sudah dimulai sejak Pemilihan Kepala
Daerah (Pilkada) pada tahun 2006 lalu. Saat itu mulai terbentuknya sejumlah
partai lokal di Aceh dampak dari penjanjian damai antara Gerakan Aceh Merdeka
(GAM) dan Indonesia di Helsinki, Finlandia yang ditanda tangani 15 Agustus
2005.
''Sejak
itulah terjadi persaingan antar partai lokal yang bermunculan. Persaingan di
kalangan elit politik Aceh menyangkut harga diri kelompok dan sulit dihentikan,
selama pihak-pihak yang bertikai tidak mau menghentikannya,'' jelasnya.
Cara
Penyelesaian :
1. Meningkatkan
komunikasi dan saling pengertian antar kelompok.
2. Mengusahakan
toleransi agar masyarakat bisa saling menerima keragaman pendapat atau pilihan yang
ada didalamnya.
3. Menanamkan
dalam diri
masing rasa saling menghormati, menghargai dan rasa toleransi.
·
Konflik
Antarkelas Sosial
Contoh :
Ribuan Buruh Demo Menuntut Kenaikan UMK 2017 Sebesar 20 Persen
Seribuan
buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Jabar memadati jalan raya di depan
Gedung Sate, mereka berunjuk rasa menuntut kenaikan upah minimum kabupaten/kota
(UMK) tahun 2017 di Jawa Barat sebesar 20 persen.
"Kemarin
Aceh sudah menetapkan upah minimum Kabupaten/Kota naik 20 persen, kami berharap
kenaikan di Aceh bisa diikuti oleh Gubernur Jawa Barat," ucap Ketua DPP
Serikat Pekerja Nasional (SPN) Iwan Kusmawan di depan Gedung Sate, Kamis
(27/10/2016).
Massa
aksi demo meminta kepada Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Bupati/Walikota
untuk tidak mengikuti instruksi Kemeneterian Dalam Negeri dan Kementerian
Tenaga Kerja dalam menetapkan upah di tahun 2017.
"Mendagri
dan Menaker mendesak seluruh Bupati, Walikota, dan Gubernur untuk menetapkan
upah minimum dilandaskan PP 78 Tahun 2015. Itu artinya kenaikan hanya sebesar
8,25 persen," kata dia.
Menurut
Iwan angka tersebut hanya berdasarkan inflasi dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Jika memang pemerintah daerah patuh terhadap desakan tersebut, saat menetapkan
upah minimum tahun depan Iwan menilai, Gubernur Jabar dan seluruh
Bupati/Walikota telah melanggar UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
"PP
78 Tahun 2015 tidak sesuai dengan UU Nomor 13 Tahun 2003, di dalamnya UU 13t
itu tidak ada penetapan upah minimum," tuturnya.
Iwan
melanjutkan buruh di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten akan mengancam akan
siap melakukan aksi mogok kerja secara nasional jika tuntutan mereka tak
dipenuhi.
"Saya
menyatakan siap mogok nasional. Kita akan konsolidasi terus dari tanggal 31
Oktober hingga 3 November terkait mogok nasional," katanya.
Cara
Penyelesaian :
1. Negara
seharusnya menata dua aspek dengan tatanan regulasi sedemikian sehingga tidak
muncul problem perburuhan. Pertama, aspek mikro terkait kontrak kerja antara
buruh dan pengusaha. Dengannya akan terjawab bukan hanya besaran upah, namun
juga masalah kepastian kerja (PHK) dan besarnya pesangon. Kedua, aspek makro
menyangkut hak setiap orang, termasuk buruh untuk memperoleh kesejahteraan.
Penyelesaian aspek ini, akan menempatkan buruh dan pengusaha pada posisi tawar
yang semestinya.
2. memperbaiki
hubungan kontrak kerja antara pekerja dan pengusaha. Transaksi kontrak tersebut
sah menururt jika memenuhi persyaratan dan ketentuan yang jelas mengenai : (a)
Bentuk dan jenis pekerjaan, (b) Masa Kerja, (c) Upah Kerja dan (d) Tenaga yang
dicurahkan saat bekerja.
3. penentuan
upah buruh adalah kesepakatan antara buruh dengan pengusaha dengan menjadikan
manfaat tenaga sebagai patokan penentuannya. Beban kebutuhan hidup, biaya
kesehatan dan tanggungan lain buruh tidak menjadi faktor penentu upah. Tidak
ada unsur eksploitasi terhadap buruh karena semua hal sudah saling diketahui.
Juga tidak akan membebani penguasa karena menanggung beban biaya yang tidak
memberikan pengaruh ke produksi semisal asuransi kesehatan, tunjangan
pendidikan dan dana pensiun.
·
Konflik
Antar Kelompok
Contoh :
Peristiwa
tawuran terjadi di dekat Cimacan Valey Desa Palasari, Kecamatan Cipanas. Kali
ini siswa atas nama Sopian (18) siswa kelas XII SMKN 1 Cipanas menjadi korban.
Diketahui korban tewas saat tengah menjalani perawatan di RSUD Cianjur.
Peristiwa tawuran tersebut terjadi saat korban
bersama teman – temannya nongkrong sekitar jam 15.30 WIB di dekat Cimacan
Valey, Selasa (29/3). Namun saat korban bersama temannya sedang berkumpul
tiba-tiba datang sekelompok pelajar dari sekolah lain dan langsung mengeluarkan
senjata tajam sambil berteriak dan mengajak berkelahi.
Setelah itu, korban dan temannya seketika kocar
kacir berlarian. Akan tetapi, malang nasib yang dialami Muhammad Sopyan saat
berlari ke arah Jalan Raya yang malah dikejar hingga dibacok. Hingga akhirnya
korban ditemukan bersimbah darah di pinggir Jalan Raya Cipanas dengan luka
bacok, lantaran sabetan senjata tajam ke bagian dalam hingga korban kehabisan
darah dan meninggal dunia.
“Saya kaget sekali sekitar pukul 15.00 WIB
mendapat kabar anak saya dilarikan ke RSUD Cimacan. Ternyata diketahui anak
saya menjadi korban tawuran,” ungkap orang tua korban, Oleh (50) warga Kampung
Babakan, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas.
Ia mengaku, karena anaknya tak bisa ditangani
seorang diri maka akhirnya korban dirujuk ke RSUD Cianjur. Namun setelah
mendapatkan perawatan sekitar tiga jam di RSUD Cianjur, anaknya dinyatakan
meninggal.
“Kalau memang anak saya meninggal akibat
tawuran, jelas pelaku harus bertanggung jawab. Kami sekeluarga jelas tidak
menerima tindakan pelaku dan kami mengharapkan pelaku segera diamankan,”
tegasnya.
Kapolsek Pacet, Kompol Pardiyanto membenarkan
terjadi tawuran dan satu orang siswa SMKN 1 Cipanas tewas. Saat ini pihaknya
masih melakukan penyelidikan kasus tawuran ini.
“Kami sudah memeriksa sembilan orang saksi
terkait tewasnya Sopian (18),” terangnya.
Ia menjelaskan, rata-rata saksi yang diperiksa
memberikan keterangan bahwa mereka mengenal siapa yang melakukan penyerangan.
“Mereka menyebutkan tahu yang menyerang itu
dari salah satu sekolah di Cipanas. Tapi tidak tahu siapa nama-nama orang yang
menyerang itu,” ujarnya.
Menurutnya, polisi juga masih menyelidiki dari
mana senjata yang digunakan oleh penyerang berasal.
“Kemungkinan ini tawuran pelajar dengan
pelajar. Tapi kami masih selidiki,” ujarnya.
Pardiyanto menyebut belum mendapatkan barang
bukti berupa senjata-senjata tajam yang digunakan pelaku untuk menyerang Sopian
di kawasan sepi di Cimacan Valley itu.
Wakasek Kesiswaan SMKN 1 Cipanas, Iwan Setiawan
menuturkan, penanganan kasus ini sudah diserahkan kepada pihak kepolisian. Dia
menjelaskan, saat kejadian siswanya tidak membawa tajam, namun tiba-tiba
diserang dengan senjata tajam oleh salah satu sekolah di Cipanas.
“Indikasi anak kami melakukan kekerasan sangat
jauh, karena anak kami yang menjadi korban,” ungkapnya.
Dijelaskannya, saat jam pelajaran itu merupakan
tanggung jawab sekolah khususnya kesiswaan, namun berdsarkan pantauannya
kejadian tersebut di luar jam pelajaran dan itu pihak orang tua yang memang
tanggung jawab.
“Kami pun sebenarnya sudah memberlakukan
peraturan ketat, namun dalam kejadian ini siswa kami yang menjadi korban,”
paparnya.
Kepala Kamar Mayat RSUD Cianjur, J Multazam
saat divisum mengatakan, korban mengalami luka robek bagian punggung dua kali
tusukan dengan ukuran 2cm x 1,5 cm.
“Kalau dilihat dari lukanya korban terkena
benda tajam, saya curiga itu pisau biasa,” pungkasnya.
Cara
Penyelesaian :
1. Pendidikan
Agama dari sejak dini. Sangat penting sekali karena apabila seorang pelajar
memiliki basic agama yang baik tentunya bisa mencegah pelajar tersebut untuk
berbuat yang tidak terpuji karena mereka mengetahui akibatnya dari perbuatan
tersebut. Agama harus ditanamkan sejak dini, banyak sekolah-sekolah atau madrasah
yang bisa menjadi referensi pendidikan seorang anak dan biasanya mulai KBMnya
siang setelah selesai sekolah dasar. Dasar agama yang kuat membuat seorang
pelajar memiliki kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya.
2. Pengembangan
bakat dan minat pelajar. Setiap sekolah perlu mengkaji salah satu metode ini,
sebagai acuan sekolah dalam mengarahkan mereka sesuai dengan keinginan mereka
sendiri dan tentunya orangtua pun menyetujuinya. Penelusuran bakat dan minat
bisa mengarahkan potensi dan bakat mereka yang terpendam.
3. Buat
sekolah khusus dalam lingkungan penuh disiplin dan ketertiban bagi mereka yang
terlibat tawuran. Ini adalah cara memutus tali dendam dan masalah dalam dunia
pelajar kita. Jadi siapapun dan dari sekolah manapun yang terlibat tawuran, segera
tangkap dan masukkan dalam sekolah khusus yang memiliki kurikulum khusus bagi
mereka. Dengan jalan tersebut, setidaknya teman atau adik kelas mereka tak akan
lagi terpengaruh oleh ide-ide gila anak-anak yang suka tawuran ini. Tentu semua
hal tersebut harus didukung penuh oleh pemerintah dan semua pihak karena biaya
dan tenaga yang dibutuhkan awalnya akan sangat besar. Tapi apalah artinya semua
itu jika akhirnya kita akan menemukan kedamaian dalam dunia pendidikan kita.
4. Bagi
para orang tua, mulailah belajar jadi sahabat anak-anaknya. Jangan jadi polisi,
hakim atau orang asing dimata anak. Hal ini sangat penting untuk memasuki dunia
mereka dan mengetahui apa yang sedang mereka pikirkan atau rasakan. Jadi kalau
ada masalah dalam kehidupan mereka orang tua bisa segera ikut menyelesaikan
dengan bijak dan dewasa.
5. Pahamkan
dan Ajarkan pada siswa bahwa semua permasalahan tidak akan selesai jika
penyelesaiannya dengan menggunakan kekerasan.
·
Konflik
Antar Generasi
Contoh :
Politik Jaman Old Vs Politik Jaman Now
Selama
ini kita umumnya menilai bahwa munculnya konflik (politik) dilatari oleh
pertarungan ideologis, perbedaan kepentingan politik antar elit, atau rivalitas
antar kekuatan oligarki semata. Jarang yang menyadari bahwa konflik terjadi
justru ketika ekspektasi politik antar generasi yakni antara kaum muda dan kaum
tua, gagal terkelola secara produktif.
Tak
heran di banyak negara, harmonisasi dan penanganan potensi anak muda dengan
berbagai ekspresi dan kritisismenya selalu menjadi prioritas dalam strategi dan
kebijakan pemerintah serta institusi politik. Hal ini dilakukan untuk menjamin
kohesivitas, regenerasi dan keberlanjutan berbagai agenda pembangunan di
negara-negara tersebut.
Sejarah
pembentukan dan perjalanan politik Indonesia sendiri tak dapat dilepaskan dari
dialektika kaum muda-kaum tuanya. Dalam sejarah, relasi politik antar kaum muda
dan kaum tua aktor-aktor politik Indonesia, diakui atau tidak, kerap berwujud
konfliktual.
Gesekan
antara ‘kaoem toea’ dan ‘kaoem moeda’ terjadi sejak jaman pergerakan, jelang
proklamasi Agustus 1945, dan berlanjut di era mempertahankan kemerdekaan.
Perpecahan internal partai dan konflik antar elit di tubuh Angkatan Darat
menjelang kejatuhan Rezim Orde Lama juga dilatari antara lain oleh sentimen
antar faksi antar generasi ini.
Demikian
juga rangkaian demo anti-Orde Baru yang dilakukan mahasiswa dan gerakan sosial
yang dipelopori anak muda. Contoh yang masih segar dalam ingatan adalah konflik
internal sebuah partai besar antara sosok muda ketua umumnya dan sang 'empunya'
partai yang saat itu menjadi penguasa.
Itu
semua adalah contoh betapa persoalan mengelola ekspektasi politik lintas
generasi bukanlah perkara gampang, kerap berujung tragis dan traumatis. Melalui
perspektif yang lebih optimistik, seharusnya benturan politik dapat kita
antisipasi secara rekonsiliatif.
Membangun
Indonesia yang berkelanjutan, sejatinya, membutuhkan
apresiasi, saling memahami dan kerja sama antara kaum muda dan kaum tuanya.
Partisipasi kaum muda menjadi penting karena mewakili semangat kemajuan,
keberanian berinovasi dan pembaharuan. Sementara kaum
tua juga memiliki kematangan, kebijaksanaan, pengalaman, suatu kehati-hatian
yang dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan.
Era
politik di masa pemerintahan Presiden Jokowi sesungguhnya juga membawa relasi
politik lintas generasi yang cukup positif sekaligus problematik. Sosok Jokowi
yang merepresentasikan kehadiran angkatan baru dengan segenap semangat,
inklusifitas dan progresifitas ‘muda’-nya.
Kehadiran
Jokowi dalam konstalasi politik nasional mestinya didukung pula oleh kehadiran
wajah-wajah baru nan segar dan figur-figur politik yang senafas dengan semangat
zaman. Apalagi jika menimbang bonus demografi dan jumlah pemilih pada pemilu
nanti, yang didominasi oleh suara-suara kaum muda yang menginginkan perubahan,
kesegaran dan inovasi.
Sebagian
kecil partai politik memang telah mengantisipasi zaman transisi anak muda
milenial ini dengan menjalankan sejumlah gebrakan, strategi dan langkah maju.
Sejumlah organisasi masyarakat dan institusi politik lain tampak masih tertatih
dan berkutat pada problem-problem lama.
Di
kalangan masyarakat sipil dan swasta bahkan jauh lebih progresif. Sejumlah anak
muda telah didorong untuk menjadi pemimpin organisasi ataupun perusahaan, juga
di beberapa kampus untuk menjadi dekan bahkan rektor. Di sejumlah media besar,
anak muda telah pula ditunjuk untuk menjadi pimpinan-pemimpin redaksi.
Era
ekonomi kreatif dan digital juga membuka banyak peluang kesempatan dan
peningkatan kesejahteraan ekonomi. Aktor utama ekonomi digital, startup,
beserta segenap pangsa pasarnya, tentunya adalah para anak muda. Anak muda era
digital ini membawa kekhasan berupa karakteristik sosiologis yang mendukung
model politik terbuka ketimbang tertutup, kompetensi dan transparasi ketimbang
kroni dan manipulasi, kolaborasi ketimbang dominasi, mitra ketimbang seteru.
Era
milenial ditandai pula dengan fenomena di mana para anak muda terdorong lebih
partisipatif merespon persoalan-persoalan sosial ekonomi dan politik di sekitar
mereka secara kreatif dan mandiri.
Dalam
berpolitik, anak muda menjalankannya secara lebih rileks, sinis namun cukup
bijak, dan cukup jernih dalam melihat persoalan-persoalan bernegara. Politik
tidak dilihat sebagai jalan persaingan ideologis yang konfliktual atau bagian
dari plot pertarungan kepentingan penuh intrik, melainkan lebih dipandang
sebagai jalan untuk berkarya, bekerja sama dan bergembira.
Politik
jaman now oleh para kaum muda kekinian dicirikan dengan adanya kesadaran
membentuk dan merawat komunitas-komunitas epistemik. Hal ini dilakukan dalam
rangka berbagi manfaat sosial ekonomi dan nilai-nilai kebajikan bersama sebagai
sesama anak bangsa, sebuah nasionalisme era kekinian.
Satu hal
yang juga membanggakan adalah kemampuan para anak muda ini bersosialisasi dalam
lanskap masyarakat majemuk sekaligus kosmopolit. Meski harus diakui, ada yang
masih terperangkap dalam perilaku dan model politik yang konfliktual dan
radikal dalam menghadapi berbagai kontradiksi ekonomi politik di sekitar
mereka, namun jumlahnya tak banyak.
Tentunya
para anak muda jaman now ini tetap membutuhkan
inspirasi, mentor dan teladan yang bijak sebagai jembatan antar generasi.
Selebihnya, mari kita saksikan para generasi kreatif ini bekerja dan berupaya
mengukir prestasi, merintis Indonesia yang mandiri, adil dan maju menuju tahun
2045 nanti. Seratus tahun usia republik.
Cara
Penyelesaian :
1. Indonesia
(selanjutnya) membutuhkan apresiasi, saling memahami dan kerja sama antara kaum
muda dan kaum tuanya.
2. Generasi
tua yang mau diajak kerjasama untuk menjadi inspirasi, mentor dan teladan yang
bijak sebagai jembatan antar generasi.
3. Kaum tua
harus memiliki kematangan, kebijaksanaan, pengalaman, suatu kehati-hatian yang
dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan.
·
Konflik
Internasioal
Contoh :
Dunia Kecam Keputusan Amerika Serikat Akui Yerusalem Ibukota Israel
Pemimpin
dunia bereaksi keras dan menyatakan keprihatinan atas keputusan AS mengakui
Yerusalem sebagai ibukota Israel. Presiden Donald Trump memutuskan pemindahan
Kedubes AS ke Yerusalem.
Israel
adalah satu-satunya negara yang menyambut keputusan Presiden Amerika Serikat
Donald Trump yang diumumkan secara resmi hari Rabu (6/11) di Washington.
"Keputusan
Presiden (AS) merupakan langkah penting menuju perdamaian, karena tidak ada
perdamaian yang tidak memasukkan Yerusalem sebagai ibu kota negara Israel. Saya
berbagi komitmen dengan Presiden Trump untuk memajukan perdamaian antara Israel
dan semua tetangga kami, termasuk warga Palestina," kata Perdana Menteri
Israel Benjamin Netanyahu.
Namun
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menilai, langkah Trump dilakukan sengaja untuk
merusak proses perdamaian Timur Tengah.
"Langkah-langkah tercela ini merupakan
perusakan yang disengaja dari segala upaya perdamaian dan merupakan sebuah
pernyataan bahwa Amerika Serikat telah menarik diri dari peran yang telah dimainkannya
selama dekade terakhir dalam mensponsori proses perdamaian," kata Mahmoud
Abbas.
Indonesia
meminta AS mempertimbangkan kembali keputusan tersebut, kata Presiden Joko
Widodo di Istana Kepresidenan Bogor hari Kamis (7/11). "Indonesia mengecam
keras pengakuan sepihak Amerika serikat terhadap Jerusalem sebagai ibu kota
Israel," kata Jokowi. "Keputusan itu telah melanggar berbagai
resolusi di PBB, di mana AS menjadi anggotanya, dan ini bisa menguncang
stabilitas keamanan dunia," lanjutnya.
Cara Penyelesaian
:
1. Aspirasi
kedua belah pihak harus dipenuhi dan sebuah cara harus dipertimbangkan melalui
negosiasi untuk menyelesaikan status Yerusalem sebagai ibukota masa depan kedua
negara.
2. Seharusnya
pemerintah AS akan membatalkan tindakan ini, dan mendukung kemauan
internasional untuk memungkinkan rakyat Palestina mendapatkan kembali hak-hak
mereka yang sah.
·
Konflik
Agama
Contoh :
Konflik Tolikora (Islam vs Nasrani)
Konflik
di Tolikora Papua terjadi pada tanggal 17 Juli 2015 lalu. Konflik ini dimulai
dengan adanya insiden pembakaran masjid oleh para jemaat Gereja Injil di
Indonesia, saat masyarakat muslim hendak mengadakan ibadah sholat Idul Fitri.
Karena konflik ini, 2 orang korban tewas dan sedikitnya 96 rumah warga muslim
dibakar. Beruntung upaya rekonsiliasi dapat segera dilakukan sehingga jumlah
korban tidak bertambah lagi.
Cara
Penyelesaian :
1. Meningkatkan
sumber daya manusia di tolikara yaitu dengan cara meningkatkan kualitas dan
kuantitas pendidikan anak- anak di tolikara, serta menanamkan pendidikan karakter
dan rasa cinta terhadap kesatuan dan persatuan bangsa dan negara sehingga
masyarakat Tolikara tidak menjadi terbekang dan rendah akan pendidikan lagi
melainkan berubah untuk maju.
2. Sering
melakukan interaksi dan bersilaturrahim untuk memper erat tali persaudaraan dan
tidak membedakan penduduk lokal dan pendatang sehingga timbul rasa persaudaraan
yang erat dan akan timbul kehidupan yang harmonis.
3. Mewujudkan
suatu keadilan ekonomi agar tidak terjadi kesenjangan ekonomi.
4. Memupuk
rasa toleransi karena negara kita sangatlah menjunjung tinggi rasa persatuan
yang bersemboyan BHINEKA TUNGGAL IKA , yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu
jua. Kita tidak boleh membedakan suku, etnis, budaya serta agama akan tetapi
jadikan perbedaan tersebut sebagai keanekaragaman bangsa yang bisa membuat
negara kita bersatu, Jika kita saling memupuk rasa toleransi maka kita akan
bersatu dan mudah untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan.
5. Seharusnya
pemerintah mengadakan mediasi antara pihak yang berkonflik agar konflik bisa
cepat teratasi dan tidak timbul suatu kesalah fahaman lagi antar penduduk lokal
dan pendatang, baik umat beragama islam maupun kristen.
6. Selain
itu pemerintah seharusnya menyalurkan bantuan untuk Renovasi kios-kios yang
terbakar serta membangun masjid baru untuk mengganti masjid yang terbakar.
Komentar
Posting Komentar