Macam Macam Konflik Sosial dan Penyelesaiannya



·        Konflik Antar Individu
Contoh :
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Erwin Triyanto, mengungkapkan, bentrok yang menewaskan dua mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar (UNM) berlatar belakang konflik antar-individu.
“Ini bukan konflik antarfakultas karena kejadiannya bukan di kampus,” kata Erwin di Mapolrestabes Makassar, Jumat (12/10/2012).
Selain itu, pelaku menikam karena kesal kakaknya dihina. Hanya saja, kebetulan yang menghinanya itu mahasiswa Fakultas Teknik.
Polisi juga belum menemukan kaitan bentrokan di Rumah Sakit Haji itu dengan tawuran antara-mahasiswa Fakultas Seni dan Desain dan Fakultas Teknik yang terjadi sebelumnya.
Polisi, tegas dia, akan tetap memproses kasus secara hukum. ArB, pelaku penikaman yang juga mahasiswa Fakultas Seni dan Desain akan dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkab korban meninggal dengan ancaman hukuman penjara maksimal tujuh tahun.
Cara Penyelesaian :
2.      Memahami kondisi masing-masing. Mungkin ada yang merasa sakit hati atau tersinggung atas perilaku yang dilakukan oleh  yang bersangkutan (korban). Tapi itu semua tergantung pada cara pandang akan perbedaan yang ada.

·        Konflik Politik
Contoh :
Semakin mendekati pelaksanaan pemilu legislatif (Pileg) 2014 yang akan berlangsung pada 9 April mendatang, teror politik di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) semakin sering terjadi. Dua peristiwa terakhir dalam sebulan ini cukup menggambarkan telah terjadi persaingan yang tidak sehat diantara partai-partai terutama persaingan partai lokal Partai Nasional Aceh (PNA) dan Partai Aceh (PA).
Teror dan intimidasi dengan kekerasan terjadi saat seorang calon legislatif (caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Selatan, Faisal (40) dari Partai Nasional Aceh (PNA) tewas ditembak oleh orang tak dikenal pada (2/3). Peristiwa penembakan terjadi di Gunung Cot Mancang, Gampong Ladang Tuha, Kecamatan Meukek, Aceh Selatan. Penembakan ini dilakukan dengan menggunakan senjata laras panjang. Pelaku memberondong korban dengan 42 kali tembakan.
Lalu, kantor PA, Dewan Pimpinan Sagoe (DPS) Lueng Bata Banda Aceh, digranat orang tidak di kenal pada (11/3). Dan, peristiwa paling anyar yakni penembakan mobil caleg PA di Bireun yang menewaskan tiga orang terjadi pada (31/3). Sebelumnya, posko Partai NasDem diserang dua orang tak dikenal senjata laras panjang jenis M-16 dan A1 di jalan Line Exxon Mobil desa Kunyet Mule, Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara, pada (16/1).
Mantan Pangdam Iskandar Muda Aceh, Supiadin Aries Saputra mengatakan, kekerasan pemilu di Aceh terjadi karena adanya persaingan politik antara partai lokal. ''Partai lokal di Aceh tidak siap mental bersaing dengan partai lain dan takut kalah, makanya mereka melakukan aksi teror,'' ujar Supiadin yang disampaikan ke Republika, Sabtu (5/4).
Supiadin, menjelaskan persaingan politik di Aceh sudah dimulai sejak Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada tahun 2006 lalu. Saat itu mulai terbentuknya sejumlah partai lokal di Aceh dampak dari penjanjian damai antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Indonesia di Helsinki, Finlandia yang ditanda tangani 15 Agustus 2005.
''Sejak itulah terjadi persaingan antar partai lokal yang bermunculan. Persaingan di kalangan elit politik Aceh menyangkut harga diri kelompok dan sulit dihentikan, selama pihak-pihak yang bertikai tidak mau menghentikannya,'' jelasnya.
Cara Penyelesaian :
1.      Meningkatkan komunikasi dan saling pengertian antar kelompok.
2.      Mengusahakan toleransi agar masyarakat bisa saling menerima keragaman pendapat atau pilihan yang ada didalamnya.
3.      Menanamkan dalam diri masing rasa saling menghormati, menghargai dan rasa toleransi.

·        Konflik Antarkelas Sosial
Contoh : Ribuan Buruh Demo Menuntut Kenaikan UMK 2017 Sebesar 20 Persen
Seribuan buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Jabar memadati jalan raya di depan Gedung Sate, mereka berunjuk rasa menuntut kenaikan upah minimum kabupaten/kota (UMK) tahun 2017 di Jawa Barat sebesar 20 persen.
"Kemarin Aceh sudah menetapkan upah minimum Kabupaten/Kota naik 20 persen, kami berharap kenaikan di Aceh bisa diikuti oleh Gubernur Jawa Barat," ucap Ketua DPP Serikat Pekerja Nasional (SPN) Iwan Kusmawan di depan Gedung Sate, Kamis (27/10/2016).
Massa aksi demo meminta kepada Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Bupati/Walikota untuk tidak mengikuti instruksi Kemeneterian Dalam Negeri dan Kementerian Tenaga Kerja dalam menetapkan upah di tahun 2017.
"Mendagri dan Menaker mendesak seluruh Bupati, Walikota, dan Gubernur untuk menetapkan upah minimum dilandaskan PP 78 Tahun 2015. Itu artinya kenaikan hanya sebesar 8,25 persen," kata dia.
Menurut Iwan angka tersebut hanya berdasarkan inflasi dan pertumbuhan ekonomi nasional. Jika memang pemerintah daerah patuh terhadap desakan tersebut, saat menetapkan upah minimum tahun depan Iwan menilai, Gubernur Jabar dan seluruh Bupati/Walikota telah melanggar UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
"PP 78 Tahun 2015 tidak sesuai dengan UU Nomor 13 Tahun 2003, di dalamnya UU 13t itu tidak ada penetapan upah minimum," tuturnya.
Iwan melanjutkan buruh di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten akan mengancam akan siap melakukan aksi mogok kerja secara nasional jika tuntutan mereka tak dipenuhi.
"Saya menyatakan siap mogok nasional. Kita akan konsolidasi terus dari tanggal 31 Oktober hingga 3 November terkait mogok nasional," katanya.
Cara Penyelesaian :
1.      Negara seharusnya menata dua aspek dengan tatanan regulasi sedemikian sehingga tidak muncul problem perburuhan. Pertama, aspek mikro terkait kontrak kerja antara buruh dan pengusaha. Dengannya akan terjawab bukan hanya besaran upah, namun juga masalah kepastian kerja (PHK) dan besarnya pesangon. Kedua, aspek makro menyangkut hak setiap orang, termasuk buruh untuk memperoleh kesejahteraan. Penyelesaian aspek ini, akan menempatkan buruh dan pengusaha pada posisi tawar yang semestinya.
2.      memperbaiki hubungan kontrak kerja antara pekerja dan pengusaha. Transaksi kontrak tersebut sah menururt jika memenuhi persyaratan dan ketentuan yang jelas mengenai : (a) Bentuk dan jenis pekerjaan, (b) Masa Kerja, (c) Upah Kerja dan (d) Tenaga yang dicurahkan saat bekerja.
3.      penentuan upah buruh adalah kesepakatan antara buruh dengan pengusaha dengan menjadikan manfaat tenaga sebagai patokan penentuannya. Beban kebutuhan hidup, biaya kesehatan dan tanggungan lain buruh tidak menjadi faktor penentu upah. Tidak ada unsur eksploitasi terhadap buruh karena semua hal sudah saling diketahui. Juga tidak akan membebani penguasa karena menanggung beban biaya yang tidak memberikan pengaruh ke produksi semisal asuransi kesehatan, tunjangan pendidikan dan dana pensiun.

·        Konflik Antar Kelompok
Contoh :
Peristiwa tawuran terjadi di dekat Cimacan Valey Desa Palasari, Kecamatan Cipanas. Kali ini siswa atas nama Sopian (18) siswa kelas XII SMKN 1 Cipanas menjadi korban. Diketahui korban tewas saat tengah menjalani perawatan di RSUD Cianjur.
Peristiwa tawuran tersebut terjadi saat korban bersama teman – temannya nongkrong sekitar jam 15.30 WIB di dekat Cimacan Valey, Selasa (29/3). Namun saat korban bersama temannya sedang berkumpul tiba-tiba datang sekelompok pelajar dari sekolah lain dan langsung mengeluarkan senjata tajam sambil berteriak dan mengajak berkelahi.
Setelah itu, korban dan temannya seketika kocar kacir berlarian. Akan tetapi, malang nasib yang dialami Muhammad Sopyan saat berlari ke arah Jalan Raya yang malah dikejar hingga dibacok. Hingga akhirnya korban ditemukan bersimbah darah di pinggir Jalan Raya Cipanas dengan luka bacok, lantaran sabetan senjata tajam ke bagian dalam hingga korban kehabisan darah dan meninggal dunia.
“Saya kaget sekali sekitar pukul 15.00 WIB mendapat kabar anak saya dilarikan ke RSUD Cimacan. Ternyata diketahui anak saya menjadi korban tawuran,” ungkap orang tua korban, Oleh (50) warga Kampung Babakan, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas.
Ia mengaku, karena anaknya tak bisa ditangani seorang diri maka akhirnya korban dirujuk ke RSUD Cianjur. Namun setelah mendapatkan perawatan sekitar tiga jam di RSUD Cianjur, anaknya dinyatakan meninggal.
“Kalau memang anak saya meninggal akibat tawuran, jelas pelaku harus bertanggung jawab. Kami sekeluarga jelas tidak menerima tindakan pelaku dan kami mengharapkan pelaku segera diamankan,” tegasnya.
Kapolsek Pacet, Kompol Pardiyanto membenarkan terjadi tawuran dan satu orang siswa SMKN 1 Cipanas tewas. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan kasus tawuran ini.
“Kami sudah memeriksa sembilan orang saksi terkait tewasnya Sopian (18),” terangnya.
Ia menjelaskan, rata-rata saksi yang diperiksa memberikan keterangan bahwa mereka mengenal siapa yang melakukan penyerangan.
“Mereka menyebutkan tahu yang menyerang itu dari salah satu sekolah di Cipanas. Tapi tidak tahu siapa nama-nama orang yang menyerang itu,” ujarnya.
Menurutnya, polisi juga masih menyelidiki dari mana senjata yang digunakan oleh penyerang berasal.
“Kemungkinan ini tawuran pelajar dengan pelajar. Tapi kami masih selidiki,” ujarnya.
Pardiyanto menyebut belum mendapatkan barang bukti berupa senjata-senjata tajam yang digunakan pelaku untuk menyerang Sopian di kawasan sepi di Cimacan Valley itu.
Wakasek Kesiswaan SMKN 1 Cipanas, Iwan Setiawan menuturkan, penanganan kasus ini sudah diserahkan kepada pihak kepolisian. Dia menjelaskan, saat kejadian siswanya tidak membawa tajam, namun tiba-tiba diserang dengan senjata tajam oleh salah satu sekolah di Cipanas.
“Indikasi anak kami melakukan kekerasan sangat jauh, karena anak kami yang menjadi korban,” ungkapnya.
Dijelaskannya, saat jam pelajaran itu merupakan tanggung jawab sekolah khususnya kesiswaan, namun berdsarkan pantauannya kejadian tersebut di luar jam pelajaran dan itu pihak orang tua yang memang tanggung jawab.
“Kami pun sebenarnya sudah memberlakukan peraturan ketat, namun dalam kejadian ini siswa kami yang menjadi korban,” paparnya.
Kepala Kamar Mayat RSUD Cianjur, J Multazam saat divisum mengatakan, korban mengalami luka robek bagian punggung dua kali tusukan dengan ukuran 2cm x 1,5 cm.
“Kalau dilihat dari lukanya korban terkena benda tajam, saya curiga itu pisau biasa,” pungkasnya.
Cara Penyelesaian :
1.      Pendidikan Agama dari sejak dini. Sangat penting sekali karena apabila seorang pelajar memiliki basic agama yang baik tentunya bisa mencegah pelajar tersebut untuk berbuat yang tidak terpuji karena mereka mengetahui akibatnya dari perbuatan tersebut. Agama harus ditanamkan sejak dini, banyak sekolah-sekolah atau madrasah yang bisa menjadi referensi pendidikan seorang anak dan biasanya mulai KBMnya siang setelah selesai sekolah dasar. Dasar agama yang kuat membuat seorang pelajar memiliki kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya.
2.      Pengembangan bakat dan minat pelajar. Setiap sekolah perlu mengkaji salah satu metode ini, sebagai acuan sekolah dalam mengarahkan mereka sesuai dengan keinginan mereka sendiri dan tentunya orangtua pun menyetujuinya. Penelusuran bakat dan minat bisa mengarahkan potensi dan bakat mereka yang terpendam.
3.      Buat sekolah khusus dalam lingkungan penuh disiplin dan ketertiban bagi mereka yang terlibat tawuran. Ini adalah cara memutus tali dendam dan masalah dalam dunia pelajar kita. Jadi siapapun dan dari sekolah manapun yang terlibat tawuran, segera tangkap dan masukkan dalam sekolah khusus yang memiliki kurikulum khusus bagi mereka. Dengan jalan tersebut, setidaknya teman atau adik kelas mereka tak akan lagi terpengaruh oleh ide-ide gila anak-anak yang suka tawuran ini. Tentu semua hal tersebut harus didukung penuh oleh pemerintah dan semua pihak karena biaya dan tenaga yang dibutuhkan awalnya akan sangat besar. Tapi apalah artinya semua itu jika akhirnya kita akan menemukan kedamaian dalam dunia pendidikan kita.
4.      Bagi para orang tua, mulailah belajar jadi sahabat anak-anaknya. Jangan jadi polisi, hakim atau orang asing dimata anak. Hal ini sangat penting untuk memasuki dunia mereka dan mengetahui apa yang sedang mereka pikirkan atau rasakan. Jadi kalau ada masalah dalam kehidupan mereka orang tua bisa segera ikut menyelesaikan dengan bijak dan dewasa.
5.      Pahamkan dan Ajarkan pada siswa bahwa semua permasalahan tidak akan selesai jika penyelesaiannya dengan menggunakan kekerasan.

·        Konflik Antar Generasi
Contoh : Politik Jaman Old Vs Politik Jaman Now
Selama ini kita umumnya menilai bahwa munculnya konflik (politik) dilatari oleh pertarungan ideologis, perbedaan kepentingan politik antar elit, atau rivalitas antar kekuatan oligarki semata. Jarang yang menyadari bahwa konflik terjadi justru ketika ekspektasi politik antar generasi yakni antara kaum muda dan kaum tua, gagal terkelola secara produktif.
Tak heran di banyak negara, harmonisasi dan penanganan potensi anak muda dengan berbagai ekspresi dan kritisismenya selalu menjadi prioritas dalam strategi dan kebijakan pemerintah serta institusi politik. Hal ini dilakukan untuk menjamin kohesivitas, regenerasi dan keberlanjutan berbagai agenda pembangunan di negara-negara tersebut.
Sejarah pembentukan dan perjalanan politik Indonesia sendiri tak dapat dilepaskan dari dialektika kaum muda-kaum tuanya. Dalam sejarah, relasi politik antar kaum muda dan kaum tua aktor-aktor politik Indonesia, diakui atau tidak, kerap berwujud konfliktual.
Gesekan antara ‘kaoem toea’ dan ‘kaoem moeda’ terjadi sejak jaman pergerakan, jelang proklamasi Agustus 1945, dan berlanjut di era mempertahankan kemerdekaan. Perpecahan internal partai dan konflik antar elit di tubuh Angkatan Darat menjelang kejatuhan Rezim Orde Lama juga dilatari antara lain oleh sentimen antar faksi antar generasi ini.
Demikian juga rangkaian demo anti-Orde Baru yang dilakukan mahasiswa dan gerakan sosial yang dipelopori anak muda. Contoh yang masih segar dalam ingatan adalah konflik internal sebuah partai besar antara sosok muda ketua umumnya dan sang 'empunya' partai yang saat itu menjadi penguasa.
Itu semua adalah contoh betapa persoalan mengelola ekspektasi politik lintas generasi bukanlah perkara gampang, kerap berujung tragis dan traumatis. Melalui perspektif yang lebih optimistik, seharusnya benturan politik dapat kita antisipasi secara rekonsiliatif.
Membangun Indonesia yang berkelanjutan, sejatinya, membutuhkan apresiasi, saling memahami dan kerja sama antara kaum muda dan kaum tuanya. Partisipasi kaum muda menjadi penting karena mewakili semangat kemajuan, keberanian berinovasi dan pembaharuan. Sementara kaum tua juga memiliki kematangan, kebijaksanaan, pengalaman, suatu kehati-hatian yang dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan.
Era politik di masa pemerintahan Presiden Jokowi sesungguhnya juga membawa relasi politik lintas generasi yang cukup positif sekaligus problematik. Sosok Jokowi yang merepresentasikan kehadiran angkatan baru dengan segenap semangat, inklusifitas dan progresifitas ‘muda’-nya.
Kehadiran Jokowi dalam konstalasi politik nasional mestinya didukung pula oleh kehadiran wajah-wajah baru nan segar dan figur-figur politik yang senafas dengan semangat zaman. Apalagi jika menimbang bonus demografi dan jumlah pemilih pada pemilu nanti, yang didominasi oleh suara-suara kaum muda yang menginginkan perubahan, kesegaran dan inovasi.
Sebagian kecil partai politik memang telah mengantisipasi zaman transisi anak muda milenial ini dengan menjalankan sejumlah gebrakan, strategi dan langkah maju. Sejumlah organisasi masyarakat dan institusi politik lain tampak masih tertatih dan berkutat pada problem-problem lama.
Di kalangan masyarakat sipil dan swasta bahkan jauh lebih progresif. Sejumlah anak muda telah didorong untuk menjadi pemimpin organisasi ataupun perusahaan, juga di beberapa kampus untuk menjadi dekan bahkan rektor. Di sejumlah media besar, anak muda telah pula ditunjuk untuk menjadi pimpinan-pemimpin redaksi.
Era ekonomi kreatif dan digital juga membuka banyak peluang kesempatan dan peningkatan kesejahteraan ekonomi. Aktor utama ekonomi digital, startup, beserta segenap pangsa pasarnya, tentunya adalah para anak muda. Anak muda era digital ini membawa kekhasan berupa karakteristik sosiologis yang mendukung model politik terbuka ketimbang tertutup, kompetensi dan transparasi ketimbang kroni dan manipulasi, kolaborasi ketimbang dominasi, mitra ketimbang seteru.
Era milenial ditandai pula dengan fenomena di mana para anak muda terdorong lebih partisipatif merespon persoalan-persoalan sosial ekonomi dan politik di sekitar mereka secara kreatif dan mandiri.
Dalam berpolitik, anak muda menjalankannya secara lebih rileks, sinis namun cukup bijak, dan cukup jernih dalam melihat persoalan-persoalan bernegara. Politik tidak dilihat sebagai jalan persaingan ideologis yang konfliktual atau bagian dari plot pertarungan kepentingan penuh intrik, melainkan lebih dipandang sebagai jalan untuk berkarya, bekerja sama dan bergembira.
Politik jaman now oleh para kaum muda kekinian dicirikan dengan adanya kesadaran membentuk dan merawat komunitas-komunitas epistemik. Hal ini dilakukan dalam rangka berbagi manfaat sosial ekonomi dan nilai-nilai kebajikan bersama sebagai sesama anak bangsa, sebuah nasionalisme era kekinian.
Satu hal yang juga membanggakan adalah kemampuan para anak muda ini bersosialisasi dalam lanskap masyarakat majemuk sekaligus kosmopolit. Meski harus diakui, ada yang masih terperangkap dalam perilaku dan model politik yang konfliktual dan radikal dalam menghadapi berbagai kontradiksi ekonomi politik di sekitar mereka, namun jumlahnya tak banyak.
Tentunya para anak muda jaman now ini tetap membutuhkan inspirasi, mentor dan teladan yang bijak sebagai jembatan antar generasi. Selebihnya, mari kita saksikan para generasi kreatif ini bekerja dan berupaya mengukir prestasi, merintis Indonesia yang mandiri, adil dan maju menuju tahun 2045 nanti. Seratus tahun usia republik.
Cara Penyelesaian :
1.      Indonesia (selanjutnya) membutuhkan apresiasi, saling memahami dan kerja sama antara kaum muda dan kaum tuanya.
2.      Generasi tua yang mau diajak kerjasama untuk menjadi inspirasi, mentor dan teladan yang bijak sebagai jembatan antar generasi.
3.      Kaum tua harus memiliki kematangan, kebijaksanaan, pengalaman, suatu kehati-hatian yang dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan.

·        Konflik Internasioal
Contoh : Dunia Kecam Keputusan Amerika Serikat Akui Yerusalem Ibukota Israel
Pemimpin dunia bereaksi keras dan menyatakan keprihatinan atas keputusan AS mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Presiden Donald Trump memutuskan pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem.
Israel adalah satu-satunya negara yang menyambut keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang diumumkan secara resmi hari Rabu (6/11) di Washington.
"Keputusan Presiden (AS) merupakan langkah penting menuju perdamaian, karena tidak ada perdamaian yang tidak memasukkan Yerusalem sebagai ibu kota negara Israel. Saya berbagi komitmen dengan Presiden Trump untuk memajukan perdamaian antara Israel dan semua tetangga kami, termasuk warga Palestina," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Namun Presiden Palestina Mahmoud Abbas menilai, langkah Trump dilakukan sengaja untuk merusak proses perdamaian Timur Tengah.
"Langkah-langkah tercela ini merupakan perusakan yang disengaja dari segala upaya perdamaian dan merupakan sebuah pernyataan bahwa Amerika Serikat telah menarik diri dari peran yang telah dimainkannya selama dekade terakhir dalam mensponsori proses perdamaian," kata Mahmoud Abbas.
Indonesia meminta AS mempertimbangkan kembali keputusan tersebut, kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor hari Kamis (7/11). "Indonesia mengecam keras pengakuan sepihak Amerika serikat terhadap Jerusalem sebagai ibu kota Israel," kata Jokowi. "Keputusan itu telah melanggar berbagai resolusi di PBB, di mana AS menjadi anggotanya, dan ini bisa menguncang stabilitas keamanan dunia," lanjutnya.
Cara Penyelesaian :
1.      Aspirasi kedua belah pihak harus dipenuhi dan sebuah cara harus dipertimbangkan melalui negosiasi untuk menyelesaikan status Yerusalem sebagai ibukota masa depan kedua negara.
2.      Seharusnya pemerintah AS akan membatalkan tindakan ini, dan mendukung kemauan internasional untuk memungkinkan rakyat Palestina mendapatkan kembali hak-hak mereka yang sah.
·        Konflik Agama
Contoh : Konflik Tolikora (Islam vs Nasrani)
Konflik di Tolikora Papua terjadi pada tanggal 17 Juli 2015 lalu. Konflik ini dimulai dengan adanya insiden pembakaran masjid oleh para jemaat Gereja Injil di Indonesia, saat masyarakat muslim hendak mengadakan ibadah sholat Idul Fitri. Karena konflik ini, 2 orang korban tewas dan sedikitnya 96 rumah warga muslim dibakar. Beruntung upaya rekonsiliasi dapat segera dilakukan sehingga jumlah korban tidak bertambah lagi.
Cara Penyelesaian :
1.      Meningkatkan sumber daya manusia di tolikara yaitu dengan cara meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan anak- anak di tolikara, serta menanamkan pendidikan karakter dan rasa cinta terhadap kesatuan dan persatuan bangsa dan negara sehingga masyarakat Tolikara tidak menjadi terbekang dan rendah akan pendidikan lagi melainkan berubah untuk maju.
2.      Sering melakukan interaksi dan bersilaturrahim untuk memper erat tali persaudaraan dan tidak membedakan penduduk lokal dan pendatang sehingga timbul rasa persaudaraan yang erat dan akan timbul kehidupan yang harmonis.
3.      Mewujudkan suatu keadilan ekonomi agar tidak terjadi kesenjangan ekonomi.
4.      Memupuk rasa toleransi karena negara kita sangatlah menjunjung tinggi rasa persatuan yang bersemboyan BHINEKA TUNGGAL IKA , yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Kita tidak boleh membedakan suku, etnis, budaya serta agama akan tetapi jadikan perbedaan tersebut sebagai keanekaragaman bangsa yang bisa membuat negara kita bersatu, Jika kita saling memupuk rasa toleransi maka kita akan bersatu dan mudah untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan.
5.      Seharusnya pemerintah mengadakan mediasi antara pihak yang berkonflik agar konflik bisa cepat teratasi dan tidak timbul suatu kesalah fahaman lagi antar penduduk lokal dan pendatang, baik umat beragama islam maupun kristen.
6.      Selain itu pemerintah seharusnya menyalurkan bantuan untuk Renovasi kios-kios yang terbakar serta membangun masjid baru untuk mengganti masjid yang terbakar.

Komentar

Postingan Populer